 
                            Tork rintangan, juga dikenal sebagai tork penyelarasan, adalah fenomena yang dialami oleh objek feromagnetik ketika ditempatkan dalam medan magnet eksternal. Tork ini bertindak untuk menyelaraskan objek feromagnetik dengan arah medan magnet eksternal. Ketika terpapar oleh medan magnet eksternal, objek feromagnetik menghasilkan medan magnet internal sebagai respons. Interaksi antara medan magnet internal yang diinduksi dan medan magnet eksternal memberikan timbulnya tork rintangan, mendorong objek untuk mengubah orientasinya hingga secara optimal sejajar dengan garis-garis medan magnet eksternal. Penyelarasan ini terjadi saat sistem berusaha meminimalkan rintangan magnet, yang merupakan ukuran dari penolakan terhadap pembentukan fluks magnet dalam objek.

Tork ini muncul dari interaksi antara dua medan magnet, menyebabkan objek berputar sekitar sumbu yang sejajar dengan arah medan magnet. Tork ini bekerja pada objek, mendorongnya untuk mengubah posisi sedemikian rupa sehingga meminimalkan rintangan magnet, dengan demikian memfasilitasi jalur yang paling lancar bagi fluks magnet untuk mengalir.
Tork ini juga disebut sebagai tork saliensi, karena pembentukannya langsung dikaitkan dengan karakteristik saliensi mesin. Saliensi, yang merujuk pada asimetri geometris dan magnetik dalam mesin, menciptakan variasi dalam rintangan magnet yang mendorong produksi tork ini.
Motor rintangan sangat bergantung pada tork rintangan untuk operasinya. Fungsionalitas motor ini bergantung pada interaksi dan penyelarasan berkelanjutan dari medan magnet, yang diaktifkan oleh tork ini, untuk menghasilkan gerakan rotasi. Magnitude tork rintangan dapat dihitung menggunakan rumus tertentu, yang mempertimbangkan berbagai parameter seperti kekuatan medan magnet, geometri mesin, dan sifat material, memberikan pengukuran kuantitatif yang penting untuk perancangan, analisis, dan optimisasi mesin listrik berbasis rintangan.

Dalam konteks perhitungan tork rintangan, notasi berikut digunakan:
Trel mewakili nilai rata-rata tork rintangan.
V menandakan tegangan yang diterapkan, yang berperan penting dalam menghidupkan motor dan mempengaruhi interaksi medan magnet.
f merupakan frekuensi baris, menentukan laju perubahan medan magnet dan dengan demikian mempengaruhi proses pembentukan tork.
δrel adalah sudut tork, diukur dalam derajat elektrik. Sudut ini menunjukkan perbedaan fase antara medan magnet stator dan rotor dan merupakan faktor kunci dalam menghitung magnitude tork rintangan.
K adalah konstanta motor, parameter spesifik motor yang mencakup berbagai karakteristik terkait desain, seperti geometri sirkuit magnet dan sifat material.
Tork rintangan sebagian besar dihasilkan dalam motor rintangan. Prinsip dasar di balik produksinya dalam motor-motor ini terletak pada variasi rintangan magnet. Seiring dengan pergerakan rotor dalam medan magnet stator, perubahan panjang celah udara dan geometri jalur magnet menyebabkan fluktuasi rintangan. Variasi-variasi ini, pada gilirannya, memberikan timbulnya tork rintangan, yang mendorong rotasi motor.
Batas stabilitas motor rintangan, berkaitan dengan sudut tork, biasanya berkisar dari +δ/4 hingga -δ/4. Beroperasi dalam rentang sudut ini memastikan motor tetap stabil, menghindari masalah seperti macet atau perilaku tidak teratur.
Dalam hal konstruksi, stator motor rintangan mirip dengan stator motor induksi satu fase, memiliki lilitan yang dirancang untuk menciptakan medan magnet berputar. Rotor, di sisi lain, umumnya bertipe keranjang tupai. Desain rotor sederhana namun efektif ini, dikombinasikan dengan karakteristik magnet unik stator, memungkinkan pembentukan dan pemanfaatan tork rintangan yang efisien, membuat motor rintangan cocok untuk berbagai aplikasi di mana efisiensi biaya dan operasi yang andal adalah persyaratan utama.
 
                                         
                                         
                                        