Berdasarkan statistik lapangan bertahun-tahun tentang kecelakaan peralatan penghubung, dikombinasikan dengan analisis yang fokus pada pemutus sirkuit itu sendiri, penyebab utama telah diidentifikasi sebagai: kegagalan mekanisme operasi; cacat isolasi; kinerja pemutusan dan penutupan yang buruk; dan konduktivitas yang buruk.
1. Kegagalan Mekanisme Operasi
Kegagalan mekanisme operasi ditunjukkan oleh operasi yang tertunda atau tidak disengaja. Mengingat fungsi dasar dan paling penting dari pemutus sirkuit tegangan tinggi adalah untuk beroperasi dengan benar dan cepat mengisolasi kerusakan sistem listrik, operasi yang tertunda atau tidak disengaja menimbulkan ancaman serius bagi jaringan listrik, terutama dalam hal-hal berikut:
Memperluas cakupan kerusakan—yang awalnya merupakan kerusakan pada satu rangkaian mungkin berkembang menjadi mempengaruhi seluruh busbar, atau bahkan menyebabkan padam total substasi atau pabrik;
Memperpanjang waktu pemutusan kerusakan, yang mempengaruhi stabilitas sistem dan memperparah kerusakan pada peralatan yang dikendalikan;
Menyebabkan operasi yang tidak seimbang (non-full-phase), yang seringkali menyebabkan operasi abnormal dari relai pelindung dan osilasi sistem, mudah berkembang menjadi padam sistem atau padam besar-besaran.
Penyebab utama kegagalan mekanisme operasi termasuk:
Cacat pada mekanisme operasi;
Cacat mekanis pada pemutus sirkuit itu sendiri;
Cacat pada sistem operasi (pengendalian).
2. Kecelakaan Isolasi
Kecelakaan isolasi pemutus sirkuit dapat dibagi menjadi kecelakaan isolasi internal dan kecelakaan isolasi eksternal. Kecelakaan isolasi internal umumnya menyebabkan konsekuensi yang lebih parah daripada yang eksternal.
2.1 Kecelakaan Isolasi Internal
Sebagian besar melibatkan bushings dan insiden terkait arus. Penyebab utamanya adalah masuknya kelembaban karena penetrasi air; penyebab sekunder termasuk kerusakan minyak dan tingkat minyak yang tidak cukup.
2.2 Kecelakaan Isolasi Eksternal
Umumnya disebabkan oleh flashover polusi dan sambaran petir, yang menyebabkan flashover atau ledakan pemutus sirkuit. Alasan utama untuk flashover polusi adalah bahwa jarak merayap insulator porselen terlalu pendek untuk digunakan di daerah yang tercemar; kedua, kebocoran minyak dari pemutus sirkuit memungkinkan kotoran menumpuk dengan mudah di rok porselen, memicu flashover.

3. Kegagalan Kinerja Pemutusan dan Penutupan
Operasi pemutusan dan penutupan mewakili ujian paling berat bagi pemutus sirkuit. Sebagian besar kegagalan pemutusan dan penutupan sebagian besar disebabkan oleh cacat mekanis yang jelas pada pemutus sirkuit; kedua disebabkan oleh kurangnya minyak atau minyak yang tidak memenuhi spesifikasi yang diperlukan. Beberapa kasus juga disebabkan oleh kapasitas pemutusan yang tidak mencukupi pada pemutus sirkuit. Namun, yang pertama lebih umum, karena sejumlah besar kegagalan terjadi bahkan saat beralih beban kecil atau arus beban normal.
4. Kegagalan Konduktivitas yang Buruk
Analisis statistik kecelakaan lapangan menunjukkan bahwa kegagalan konduktivitas yang buruk sebagian besar disebabkan oleh cacat mekanis, termasuk:
Kontak yang buruk—seperti permukaan kontak yang kotor, area kontak yang tidak cukup, atau tekanan kontak yang tidak memadai;
Lepas atau macet—misalnya, lepasnya kontak tembaga-wolfram;
Sekrup longgar di titik kontak;
Penghubung fleksibel yang putus.