Dengan perkembangan ekonomi dan masyarakat negara, tuntutan terhadap kualitas dan kerajinan projek grid tenaga semakin ketat. Kebutuhan untuk meningkatkan kemajuan dan kualitas pembangunan substation telah menciptakan peluang bagi promosi substation pintar jenis kabin pra-fabrikasi. Pemasangan dan komisioning peralatan sekunder substation secara tradisional di lokasi melibatkan banyak pekerjaan. Selain itu, konstruksi di lokasi harus menunggu hingga selesainya pekerjaan profesional seperti teknik sipil dan teknik listrik primer sebelum dimulai. Ini dengan mudah membatasi periode konstruksi. Dengan menggunakan peralatan gabungan sekunder jenis kabin pra-fabrikasi, seluruh set peralatan sekunder dapat diintegrasikan oleh pabrikan, memaksimalkan proses berbasis teknik, mengurangi pemasangan sekunder di lokasi. Pada saat yang sama, hal ini juga dapat mengurangi beban kerja dalam aspek seperti desain, konstruksi, dan komisioning, menyederhanakan pemeliharaan dan perbaikan, serta secara efektif mempersingkat periode konstruksi.
1 Ciri-ciri Teknikal Kabin Pra-fabrikasi
Kabin pra-fabrikasi telah menciptakan mode konstruksi substation baru yaitu "desain standarisasi, pemrosesan berbasis pabrik, dan konstruksi pra-fabrikasi", dengan keunggulan yang luar biasa:
2 Peralatan Gabungan Sekunder Moduler dan Keunggulannya
2.1 Definisi Dasar
Peralatan gabungan sekunder jenis kabin pra-fabrikasi terdiri dari kabin pra-fabrikasi, lemari peralatan sekunder, dan peralatan sekunder. Seluruh set peralatan sekunder diintegrasikan oleh pabrikan, dan kabel antar lemari diselesaikan di pabrik. Semua dipindahkan ke lokasi sebagai satu unit untuk mewujudkan koneksi dengan peralatan primer dan teknik sipil. Biasanya, kombinasi modular dilakukan sesuai dengan karakteristik sistem sekunder dan objek primer yang dilayani.
2.2 Keunggulan Inti
Peralatan gabungan sekunder moduler mendorong implementasi "desain standarisasi, pemrosesan berbasis pabrik, dan konstruksi pra-fabrikasi". Komponen utama struktur diprefabrikasi di pabrik, memungkinkan plug-and-play peralatan primer dan sekunder, dan menciptakan substation pintar dengan prefabricasi dan perakitan penuh. Keunggulannya adalah sebagai berikut:
Penghematan Lahan dan Perlindungan Lingkungan: Dibandingkan dengan ruang peralatan sekunder, mengurangi luas bangunan dan penggunaan lahan, menghilangkan beberapa tautan pemasangan di lokasi, dan mengurangi polusi konstruksi;
Integrasi Efisien: Peralatan sekunder diintegrasikan, dipasang, dan diberi kabel di pabrik, mengintegrasikan fungsi, meningkatkan tingkat integrasi, menghemat sumber daya peralatan, mengurangi beban kerja di lokasi, dan memenuhi persyaratan "penghematan sumber daya";
Komisioning Optimal: Menciptakan mode "komisioning bersama di pabrik + komisioning di lokasi". Pabrik mensimulasikan skenario operasi, menyelesaikan pengepresan file SCD (seperti logika pencegahan lima stasiun dan penamaan tabel titik sinyal), dan hanya perlu melakukan verifikasi transmisi dengan peralatan primer di lokasi;
Desain Disederhanakan: Setelah komisioning bersama di pabrik, tabel titik terminal virtual lengkap dibuat, yang dapat dilampirkan ke dokumen desain sesuai kebutuhan untuk memenuhi persyaratan penjadwalan di berbagai wilayah;
Pengurangan Biaya: Peralatan sekunder disusun di interval distribusi di lokasi, memendekkan panjang kabel optik dan kabel sekunder, menghemat bahan, dan mengurangi biaya
Penyusutan Periode Konstruksi: Mengubah konstruksi seri menjadi konstruksi paralel, menghemat lebih dari 60% siklus komisioning di lokasi.
3 Status Saat Ini Sistem Sekunder Substation Pintar
Dalam konstruksi substation pintar saat ini, pemasangan dan komisioning peralatan sekunder di lokasi memiliki masalah yang jelas:
Keterbatasan Proses: Pemasangan lemari sekunder bergantung pada selesainya teknik sipil, dan pemasangan kabel optik/kabel sistem sekunder hanya dapat dilakukan setelah lemari tersebut ditempatkan. Akibatnya, komisioning sistem sekunder dibatasi oleh kemajuan konstruksi teknik sipil dan peralatan primer, memperpanjang siklus;
Efisiensi Rendah: Ada banyak proyek komisioning dan teknologi yang kompleks. Personel purna jual pabrikan perlu bertugas di lokasi, yang sulit memenuhi kebutuhan promosi berskala besar, dan efisiensinya terbatas;
Bahaya Lingkungan: Ada banyak debu di lokasi, dan port optik peralatan sekunder tidak terlindungi dengan baik, mempengaruhi kinerja dan masa pakai perangkat;
Peningkatan Penggunaan Lahan: Peralatan sekunder konvensional memerlukan ruang kontrol independen, menghabiskan sumber daya lahan, meningkatkan volume teknik sipil, dan tidak menguntungkan untuk konservasi lahan.
4 Kesimpulan
Dibandingkan dengan substation konvensional, peralatan gabungan sekunder jenis kabin pra-fabrikasi memiliki keunggulan yang menonjol:
Melalui inovasi teknologi, substation pintar jenis kabin pra-fabrikasi memenuhi kebutuhan perkembangan grid tenaga, dan memiliki efek yang luar biasa dalam pengurangan biaya, peningkatan efisiensi, dan konstruksi hijau, serta memiliki nilai promosi yang luas.