Trafo daya adalah komponen kunci di pembangkit listrik dan gardu induk. Fungsinya beragam: dapat meningkatkan tegangan untuk mentransmisikan energi listrik jarak jauh ke pusat beban, serta menurunkan tegangan ke berbagai tingkat yang diperlukan untuk memenuhi berbagai permintaan daya. Singkatnya, baik proses peningkatan maupun penurunan tegangan dicapai melalui trafo.
Dalam transmisi sistem tenaga, kerugian tegangan dan daya tidak terhindarkan. Saat mentransmisikan jumlah daya yang konstan, penurunan tegangan berbanding terbalik dengan tegangan transmisi, dan kerugian daya berbanding terbalik dengan kuadrat dari tegangan. Dengan menggunakan trafo untuk meningkatkan tegangan transmisi, kerugian daya selama transmisi dapat dikurangi secara signifikan.
Trafo terdiri dari dua atau lebih lilitan yang dipasang pada inti besi bersama. Lilitan-lilitan ini terhubung melalui medan magnetik bolak-balik dan beroperasi berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Lokasi pemasangan trafo harus dipilih agar mudah dalam operasi, pemeliharaan, dan transportasi, serta harus merupakan situs yang aman dan andal.
Saat menggunakan trafo, kapasitas nominalnya harus dipilih dengan tepat. Ketika beroperasi dalam kondisi tanpa beban, trafo mengambil sejumlah besar daya reaktif dari sistem tenaga.

Jika kapasitas trafo terlalu besar, bukan hanya akan meningkatkan investasi awal, tetapi juga menyebabkan operasi dalam kondisi tanpa beban atau beban ringan yang berkepanjangan. Hal ini meningkatkan proporsi kerugian tanpa beban, menurunkan faktor daya, dan meningkatkan kerugian jaringan—membuat operasi tersebut tidak ekonomis dan tidak efisien.
Sebaliknya, jika kapasitas trafo terlalu kecil, maka akan mengalami beban berlebihan dalam jangka panjang, yang mungkin menyebabkan kerusakan peralatan. Oleh karena itu, kapasitas nominal trafo harus dipilih sesuai dengan kebutuhan beban aktual, memastikan bahwa tidak terlalu besar maupun kurang.