Langkah-langkah utama untuk menghubungkan motor tiga fasa adalah sebagai berikut:
I. Persiapan kerja
Tentukan parameter motor
Sebelum menghubungkan motor tiga fasa, terlebih dahulu tentukan tegangan nominal, daya nominal, arus nominal, dan parameter lainnya dari motor tersebut. Parameter ini biasanya dapat ditemukan pada plat nama motor. Misalnya, plat nama motor asinkron tiga fasa mungkin ditandai dengan "tegangan nominal 380V, daya nominal 15kW, arus nominal 30A". Berdasarkan parameter ini, sumber daya listrik dan peralatan kontrol yang sesuai dapat dipilih.
Pada saat yang sama, perlu memahami metode pengkabelan motor, yang umumnya dibagi menjadi dua jenis: pengkabelan bintang (Y) dan pengkabelan segitiga (Δ). Metode pengkabelan yang berbeda cocok untuk kebutuhan tegangan dan daya yang berbeda.
Siapkan bahan dan alat penghubung
Berdasarkan parameter motor dan lingkungan pemasangan, siapkan bahan penghubung yang sesuai seperti kabel, terminal pengkabelan, saluran kabel, dll. Spesifikasi kabel harus dipilih berdasarkan arus nominal motor dan jarak pemasangan untuk memastikan bahwa daya dapat ditransmisikan dengan aman. Misalnya, untuk motor dengan arus nominal 30A, mungkin diperlukan kabel dengan luas penampang 6 milimeter persegi.
Siapkan alat yang diperlukan untuk penghubungan, seperti obeng, kunci pas, pemotong kawat, tang crimping, dll. Pastikan kualitas dan kecocokan alat untuk memfasilitasi operasi penghubungan yang lancar.
II. Menghubungkan sumber daya
Pilih sumber daya yang sesuai
Motor tiga fasa memerlukan sumber daya AC tiga fasa. Berdasarkan tegangan nominal motor, pilih tegangan sumber daya yang sesuai, biasanya 380V atau 220V (diturunkan oleh transformator). Pastikan kapasitas sumber daya dapat memenuhi persyaratan mulai dan berjalan motor, dan hindari motor tidak dapat dimulai secara normal atau berjalan tidak stabil karena kapasitas sumber daya tidak cukup.
Pada saat yang sama, pastikan urutan fase sumber daya benar, yaitu urutan fase sumber daya tiga fasa memenuhi persyaratan motor. Jika urutan fase salah, motor mungkin akan berputar terbalik dan urutan fase perlu disesuaikan untuk berjalan normal.
Hubungkan kabel sumber daya
Hubungkan kabel sumber daya tiga fasa (biasanya tiga kawat hidup dan satu kawat tanah) ke kotak sambungan motor. Sesuai dengan metode pengkabelan motor, hubungkan tiga kawat hidup ke tiga terminal pengkabelan motor masing-masing, dan hubungkan kawat tanah ke terminal tanah motor. Misalnya, untuk motor dengan pengkabelan bintang, hubungkan tiga kawat hidup ke tiga terminal di dalam kotak sambungan motor masing-masing, lalu hubungkan ketiga terminal tersebut bersama-sama dengan kabel pendek untuk membentuk pengkabelan bintang.
Saat menghubungkan kabel sumber daya, pastikan hubungan yang kuat untuk menghindari panas berlebih atau kebakaran akibat kontak buruk. Tang crimping dapat digunakan untuk mengepres terminal pengkabelan untuk memastikan kontak yang baik antara kabel dan terminal. Pada saat yang sama, perhatikan isolasi kabel untuk menghindari short circuit antara kabel atau antara kabel dan casing motor.
III. Menghubungkan peralatan kontrol
Pilih peralatan kontrol
Berdasarkan persyaratan kontrol motor, pilih peralatan kontrol yang sesuai seperti pemutus sirkuit, kontaktor, rel thermal, inverter frekuensi, dll. Pemutus sirkuit digunakan untuk melindungi motor dan jalur sumber daya dari gangguan overcurrent dan short circuit; kontaktor digunakan untuk mengontrol start dan stop motor; rel thermal digunakan untuk melindungi motor dari overload; inverter frekuensi dapat menyesuaikan kecepatan dan daya keluaran motor.
Spesifikasi dan parameter peralatan kontrol harus dipilih berdasarkan arus nominal, daya, dan persyaratan kontrol motor untuk memastikan kontrol yang aman dan andal atas operasi motor.
Hubungkan rangkaian kontrol
Berdasarkan diagram pengkabelan peralatan kontrol, hubungkan rangkaian kontrol. Secara umum, rangkaian kontrol mencakup rangkaian sumber daya, rangkaian sinyal kontrol, dan rangkaian perlindungan. Misalnya, hubungkan ujung output pemutus sirkuit ke ujung input kontaktor, hubungkan ujung output kontaktor ke kabel sumber daya motor; hubungkan kontak tertutup rel thermal secara seri dalam rangkaian kontrol untuk melindungi motor dari overload; hubungkan rangkaian sinyal kontrol ke koil kontrol kontaktor untuk mengontrol on dan off kontaktor.
Saat menghubungkan rangkaian kontrol, perhatikan kebenaran dan keandalan rangkaian. Pastikan transmisi sinyal kontrol yang akurat dan operasi normal perangkat pelindung. Pada saat yang sama, perhatikan isolasi dan grounding rangkaian untuk menghindari kecelakaan listrik.
IV. Pemeriksaan dan pengujian
Periksa koneksi
Setelah selesai menghubungkan motor, periksa dengan cermat apakah koneksi benar dan kuat. Periksa apakah koneksi kabel memenuhi persyaratan, apakah terminal pengkabelan sudah ditekan, dan apakah grounding baik. Alat seperti multimeter dapat digunakan untuk memeriksa resistansi dan isolasi antara kabel untuk memastikan tidak ada short circuit dan gangguan grounding.
Pada saat yang sama, periksa apakah pengaturan peralatan kontrol benar, seperti apakah arus nominal pemutus sirkuit dan arus perlindungan rel thermal sesuai dengan parameter motor. Pastikan peralatan kontrol dapat bekerja normal dan melindungi operasi aman motor.
Uji motor
Setelah memeriksa koneksi benar, motor dapat diuji. Pertama, putuskan beban motor dan lakukan uji tanpa beban. Nyalakan motor dan perhatikan apakah arah putaran motor benar, apakah motor berjalan dengan lancar, dan apakah ada suara atau getaran abnormal. Jika motor berputar terbalik, urutan fase sumber daya dapat disesuaikan; jika motor berjalan tidak stabil atau ada suara atau getaran abnormal, motor harus segera dihentikan, dan penyebabnya harus diperiksa dan dihilangkan.
Setelah uji tanpa beban normal, beban dapat dihubungkan untuk uji beban. Tingkatkan beban motor secara bertahap dan perhatikan kondisi berjalan motor. Periksa apakah arus, suhu, dan parameter lainnya motor normal. Jika ditemukan keanehan, motor harus segera dihentikan, dan penyebabnya harus diperiksa dan dihilangkan.
Kesimpulannya, menghubungkan motor tiga fasa memerlukan persiapan yang hati-hati, koneksi yang benar, dan pengujian yang ketat untuk memastikan motor dapat beroperasi dengan aman dan andal. Selama proses penghubungan, jika ada masalah atau ketidakpastian, sebaiknya berkonsultasi dengan personel profesional atau merujuk informasi relevan untuk menghindari kerusakan motor atau kecelakaan listrik akibat koneksi yang salah.