Rasio serapan didefinisikan sebagai berikut: Saat mengoperasikan megohmmeter (alat pengukur tahanan isolasi), putar pegangan dengan kecepatan 120 putaran per menit. Catat pembacaan tahanan isolasi pada 15 detik (R15) dan kemudian pada 60 detik (R60). Rasio serapan dihitung menggunakan rumus:
Rasio Serapan = R60 / R15, yang seharusnya lebih besar atau sama dengan 1.3.
Mengukur rasio serapan membantu menentukan apakah isolasi peralatan listrik lembab. Ketika bahan isolasi kering, komponen arus bocor sangat kecil, dan tahanan isolasi sebagian besar ditentukan oleh arus muatan (kapasitif). Pada 15 detik, arus muatan masih relatif besar, sehingga menghasilkan nilai tahanan isolasi (R15) yang lebih kecil. Pada 60 detik, karena sifat penyerapan dielektrik dari bahan isolasi, arus muatan telah mengalami penurunan signifikan, mengakibatkan nilai tahanan isolasi (R60) menjadi lebih besar. Oleh karena itu, rasio serapan cenderung tinggi.
Namun, ketika isolasi lembab, komponen arus bocor meningkat secara signifikan. Arus muatan yang bergantung pada waktu menjadi kurang dominan, dan tahanan isolasi menunjukkan sedikit perubahan seiring waktu. Sebagai hasilnya, R60 dan R15 menjadi sangat dekat, yang berarti rasio serapan menurun.

Dengan demikian, nilai ukur rasio serapan dapat memberikan penilaian awal apakah isolasi peralatan listrik lembab.
Uji rasio serapan cocok untuk peralatan dengan kapasitansi yang relatif besar, seperti motor dan transformator, dan harus ditafsirkan sesuai dengan kondisi lingkungan spesifik peralatan tersebut. Kriteria umum adalah jika isolasi tidak lembab, rasio serapan K ≥ 1.3. Namun, untuk peralatan dengan kapasitansi yang sangat kecil (misalnya, isolator), pembacaan tahanan isolasi stabil dalam hitungan detik dan tidak terus meningkat—menunjukkan tidak ada efek penyerapan yang signifikan. Oleh karena itu, melakukan uji rasio serapan pada peralatan kapasitansi kecil tidak perlu.
Untuk sampel uji kapasitas tinggi, standar nasional dan internasional relevan menentukan bahwa Indeks Polaritas (PI), yang didefinisikan sebagai R10min / R1min, mungkin digunakan sebagai ganti uji rasio serapan.
Suhu berbanding terbalik dengan tahanan isolasi: suhu yang lebih tinggi menghasilkan tahanan isolasi yang lebih rendah dan tahanan konduktor yang lebih tinggi. Berdasarkan pengalaman umum, kabel tegangan menengah dan tinggi biasanya menjalani uji pelepasan parsial dan uji tegangan tinggi yang ketat sebelum dikirim dari pabrik. Dalam kondisi normal, tahanan isolasi kabel tegangan menengah dapat mencapai beberapa ratus hingga lebih dari seribu MΩ·km.