Jenis listrik yang digunakan oleh generator dan tujuannya
Fungsi utama generator adalah mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Berdasarkan jenis listrik, generator dapat dibagi menjadi generator arus searah (DC) dan alternator, yang memiliki prinsip kerja dan aplikasi yang berbeda.
Tujuan penggunaan generator arus searah (DC)
Generator arus searah (DC) umumnya digunakan untuk kebutuhan energi DC yang stabil, seperti motor DC, elektrolisis, pelapisan logam, peleburan listrik, pengisian daya, dan sumber daya eksitasi alternator. Keuntungan dari DC adalah arah arusnya tetap sama, yang membuatnya sangat cocok untuk perangkat yang memerlukan arah arus yang kontinu, seperti pengisian baterai dan sumber daya komponen elektronik tertentu.
Tujuan penggunaan alternator
Alternator umumnya digunakan pada kendaraan dan peralatan lain yang memerlukan arus bolak-balik, seperti listrik rumah, sistem tenaga industri, dan sebagainya. Arah arus yang dihasilkan oleh alternator berubah seiring waktu, dan frekuensinya biasanya 50Hz atau 60Hz, yang sesuai dengan desain sebagian besar peralatan listrik. Alternator menggunakan rangkaian perekat internal untuk mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah untuk digunakan oleh mobil dan mengisi daya baterai secara bersamaan.
Pengaruh penggunaan arus bolak-balik pada generator
Generator arus bolak-balik bekerja sedikit berbeda dari generator arus searah. Alternator sebenarnya menghasilkan arus bolak-balik, tetapi karena dilengkapi dengan perekat, ia dapat mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah untuk digunakan oleh peralatan listrik mobil. Oleh karena itu, output alternator adalah arus searah, yang memungkinkannya untuk langsung mensuplai kebutuhan listrik mobil, termasuk sistem pengapian.
Secara umum, pilihan apakah generator menggunakan arus searah atau arus bolak-balik tergantung pada kebutuhan pengguna akhir. Arus searah cocok untuk perangkat yang memerlukan arah arus yang konstan, sementara arus bolak-balik banyak digunakan dalam sistem yang memerlukan tenaga AC dan dapat memenuhi kebutuhan tenaga sebagian besar kendaraan melalui mekanisme konversi internal.