Pembalikan berurutan dari motor induksi tiga fasa memiliki dampak tertentu terhadap operasinya, yang dapat dianalisis dari aspek-aspek berikut:
Ketika motor induksi tiga fasa sering dioperasikan untuk putaran maju dan mundur, suhu motor mungkin lebih tinggi dibandingkan saat berjalan dalam satu arah. Hal ini karena setiap pembalikan menyebabkan perubahan arah arus di dalam motor, mempengaruhi distribusi panas dan efek pendinginan di dalam motor. Jika frekuensi putaran maju dan mundur tinggi dan beban besar, operasi jangka panjang mungkin menyebabkan motor kepanasan, dengan risiko motor terbakar.
Meskipun prinsip pembalikan motor induksi tiga fasa relatif sederhana, yang dicapai dengan mengubah arah arus salah satu gulungan fase stator, operasi pembalikan yang sering mungkin memiliki dampak tertentu terhadap operasi stabil motor. Misalnya, selama proses pembalikan, beban tidak simetris pada struktur motor dan sistem listrik mungkin terjadi, menyebabkan getaran tidak simetris dan operasi motor yang tidak stabil.
Operasi putaran maju dan mundur yang sering mungkin mempercepat ausnya beberapa komponen motor, terutama bantalan dan gulungan. Selain itu, karena setiap pembalikan menyebabkan perubahan arah arus di dalam motor, hal ini mungkin meningkatkan kerugian gulungan motor, sehingga mempengaruhi umur layanannya.
Untuk memastikan operasi aman motor induksi tiga fasa di bawah operasi maju dan mundur yang sering, tindakan perlindungan yang tepat diperlukan. Sebagai contoh, pendekatan komprehensif yang menggabungkan perlindungan arus dan tegangan dapat diterapkan, sambil memperkenalkan teknologi komputer seperti PLC dan SCADA untuk mencapai deteksi otomatis kegagalan fase, diagnosis kesalahan otomatis, penghentian otomatis, dan manajemen data operasional.
Secara keseluruhan, pembalikan berurutan motor induksi tiga fasa memiliki dampak tertentu terhadap operasinya, termasuk potensi peningkatan suhu motor, mempengaruhi stabilitas motor, dan mempersingkat umur layan motor. Oleh karena itu, dalam aplikasi praktis, perlu untuk mengatur operasi maju dan mundur secara wajar sesuai kondisi operasi spesifik dan mengambil tindakan perlindungan yang sesuai untuk memastikan operasi motor yang aman.