Perbedaan Antara Monopole Magnetik dan Monopole Listrik dalam Hal Medan
Monopole magnetik dan monopole listrik adalah dua konsep penting dalam elektromagnetisme, dan keduanya menunjukkan perbedaan signifikan dalam sifat dan perilaku medannya. Berikut ini adalah perbandingan rinci dari kedua jenis monopole ini dalam hal medannya:
1. Definisi dan Latar Belakang Fisika
Monopole Listrik: Monopole listrik merujuk pada muatan titik terisolasi, baik positif maupun negatif. Menurut hukum Coulomb, medan listrik yang dihasilkan oleh monopole listrik berkurang dengan kuadrat jarak (1/r2) dan mengarah secara radial keluar dari (atau masuk ke) muatan tersebut.
Monopole Magnetik: Monopole magnetik adalah muatan magnetik terisolasi hipotetis, mirip dengan konsep monopole listrik. Namun, monopole magnetik belum pernah diamati di alam. Fenomena magnetik saat ini semuanya disebabkan oleh dipol (pasangan kutub utara dan selatan). Jika monopole magnetik ada, mereka akan menghasilkan medan magnet yang mirip dengan monopole listrik, tetapi ini masih merupakan asumsi teoretis.
2. Perilaku Medan
Monopole Listrik
Distribusi Medan Listrik: Medan listrik E yang dihasilkan oleh monopole listrik bersifat simetri bola dan mengikuti hukum Coulomb:

di mana q adalah muatan, ϵ0 adalah permitivitas vakum, r adalah jarak dari muatan ke titik pengamatan, dan r^ adalah vektor unit radial.
Distribusi Potensial Listrik: Potensial listrik V dari monopole listrik berkurang linear dengan jarak:

Distribusi Medan Magnet: Jika monopole magnetik ada, mereka akan menghasilkan medan magnet simetri bola B, mengikuti bentuk yang serupa dengan hukum Coulomb:

di mana μ0 adalah permeabilitas vakum, r adalah jarak dari monopole magnetik ke titik pengamatan, dan r^ adalah vektor unit radial.
Distribusi Potensial Skalar Magnet: Potensial skalar magnet ϕm juga berkurang linear dengan jarak:

Garis Medan Listrik: Garis medan listrik dari monopole listrik muncul dari muatan positif (atau mengumpul pada muatan negatif) dan meluas hingga tak terhingga. Garis-garis medan ini divergen, menunjukkan bahwa medan listrik memancar keluar.
Garis Medan Magnet: Garis medan magnet dari monopole magnetik juga akan muncul dari monopole (atau mengumpul padanya) dan meluas hingga tak terhingga. Garis-garis medan ini juga divergen, menunjukkan bahwa medan magnet memancar keluar.
Multipol Listrik: Selain monopole listrik, ada juga dipol listrik, kuadropol, dll. Dipol listrik terdiri dari dua muatan yang sama besar namun berlawanan, dan distribusi medan listriknya berbeda dari monopole listrik, menunjukkan simetri dan karakteristik penurunan yang lebih kompleks.
Multipol Magnet: Fenomena magnetik saat ini sebagian besar disebabkan oleh dipol magnet, seperti magnet batang atau loop arus. Distribusi medan magnet dari dipol magnet mirip dengan dipol listrik, tetapi dalam aplikasi praktis, kita biasanya hanya membahas dipol magnet tanpa multipol magnet tingkat lebih tinggi.
Monopole Listrik: Dalam persamaan Maxwell, densitas muatan ρ muncul dalam hukum Gauss untuk listrik:

Ini menunjukkan bahwa keberadaan monopole listrik menyebabkan divergensi dalam medan listrik.
Monopole Magnetik: Dalam persamaan Maxwell standar, tidak ada densitas muatan magnetik ρm, sehingga hukum Gauss untuk magnetisme adalah:

Ini mengimplikasikan bahwa dalam elektromagnetisme klasik, tidak ada monopole magnetik terisolasi. Namun, jika monopole magnetik diperkenalkan, persamaan ini akan menjadi:

Ini memungkinkan keberadaan monopole magnetik.
Monopole Listrik: Monopole listrik ada di dunia nyata dan medan listriknya dapat digambarkan menggunakan elektrodinamika kuantum (QED).
Monopole Magnetik: Meskipun monopole magnetik belum pernah diamati, mereka memiliki implikasi teoretis yang signifikan dalam mekanika kuantum. Misalnya, Dirac mengusulkan bahwa keberadaan monopole magnetik akan menyebabkan kuantisasi muatan listrik dan magnetik, serta mempengaruhi fase fungsi gelombang partikel bermuatan.
Monopole Listrik: Dikenal ada, menghasilkan medan listrik simetri bola yang berkurang dengan kuadrat jarak.
Monopole Magnetik: Hipotetis, secara teori seharusnya menghasilkan medan magnet simetri bola yang berkurang dengan kuadrat jarak.
Perbedaan utama terletak pada fakta bahwa monopole listrik adalah fenomena dunia nyata, sementara monopole magnetik tetap sebagai hipotesis teoretis.