Regulator tegangan otomatis digunakan untuk mengatur tegangan, mengubah tegangan yang fluktuatif menjadi tegangan konstan. Fluktuasi tegangan sebagian besar berasal dari variasi beban pada sistem pasokan. Variasi tegangan ini dapat merusak peralatan dalam sistem tenaga. Fluktuasi ini dapat dikurangi dengan memasang peralatan kontrol tegangan di berbagai lokasi, seperti dekat transformator, generator, dan feeder. Banyak regulator tegangan sering ditempatkan di seluruh sistem tenaga untuk mengelola variasi tegangan secara efektif.
Dalam sistem pasokan DC, untuk feeder yang sama panjangnya, generator over-compound dapat digunakan untuk mengontrol tegangan. Namun, untuk feeder dengan panjang yang berbeda, booster feeder digunakan untuk mempertahankan tegangan konstan di ujung setiap feeder. Dalam sistem AC, berbagai metode, termasuk transformer booster, regulator induksi, dan kondenser shunt, dapat digunakan untuk mengontrol tegangan.
Prinsip Kerja Regulator Tegangan
Ini beroperasi berdasarkan prinsip deteksi kesalahan. Tegangan output dari generator AC diperoleh melalui transformator potensial, kemudian direktifikasi, difilter, dan dibandingkan dengan tegangan referensi. Perbedaan antara tegangan aktual dan tegangan referensi disebut tegangan kesalahan. Tegangan kesalahan ini diperbesar oleh amplifier dan kemudian disuplai ke exciter utama atau pilot exciter.

Akibatnya, sinyal kesalahan yang diperbesar mengatur eksitasi exciter utama atau pilot exciter melalui tindakan buck atau boost (yaitu, mereka mengelola fluktuasi tegangan). Mengontrol output exciter pada gilirannya mengatur tegangan terminal alternator utama.
Aplikasi Regulator Tegangan Otomatis
Fungsi utama Regulator Tegangan Otomatis (AVR) adalah sebagai berikut:
Mengatur tegangan sistem dan membantu menjaga operasi mesin lebih dekat dengan stabilitas steady-state.
Mendistribusikan beban reaktif di antara alternator yang beroperasi paralel.
AVR mengurangi overvoltages yang dihasilkan dari hilangnya beban mendadak dalam sistem.
Dalam kondisi gangguan, AVR meningkatkan eksitasi sistem untuk memastikan daya sinkronisasi maksimum saat gangguan teratasi.
Ketika ada perubahan beban mendadak pada alternator, sistem eksitasi perlu menyesuaikan untuk mempertahankan tegangan yang sama di bawah kondisi beban baru. AVR memungkinkan penyesuaian ini. Peralatan AVR bertindak pada medan exciter, mengubah tegangan output exciter dan arus medan. Namun, selama fluktuasi tegangan yang parah, AVR mungkin tidak merespon dengan cepat.
Untuk mencapai respons yang lebih cepat, regulator tegangan beraksi cepat berdasarkan prinsip overshooting-the-mark digunakan. Dalam prinsip ini, ketika beban meningkat, eksitasi sistem juga meningkat. Tetapi sebelum tegangan naik ke level yang sesuai dengan peningkatan eksitasi, regulator mengurangi eksitasi ke nilai yang tepat.