Penurunan isolasi pada peralatan listrik umumnya disebabkan oleh berbagai faktor. Selama operasi, bahan isolasi (seperti resin epoksi dan ujung kabel) secara bertahap mengalami degradasi akibat stres termal, elektrik, dan mekanis, yang menyebabkan terbentuknya rongga atau retak. Selain itu, kontaminasi dan kelembaban—seperti debu atau endapan garam atau lingkungan dengan kelembaban tinggi—dapat meningkatkan konduktivitas permukaan, memicu discharge corona atau pelacakan permukaan. Selain itu, lonjakan petir, overvoltage pemutusan, atau overvoltage resonansi juga dapat menimbulkan discharge pada titik lemah isolasi. Lebih lanjut, operasi jangka panjang dengan beban berat dan arus berlebih dapat menyebabkan pemanasan konduktor, mempercepat penuaan termal bahan isolasi.
Untuk ring main units (RMUs), faktor-faktor ini tidak dapat dihindari selama operasi normal. Dalam jangka pendek, energi dari discharge parsial relatif rendah dan mungkin tidak langsung menyebabkan kerusakan isolasi, tetapi dapat menghasilkan gangguan elektromagnetik (misalnya, interferensi frekuensi radio). Namun, jika dibiarkan tanpa penanganan, keberadaan jangka panjang dari discharge tersebut dapat menyebabkan konsekuensi yang lebih serius: penurunan isolasi dan efek termal secara signifikan meningkatkan risiko sistem, dan dalam kasus ekstrem, discharge parsial dapat berkembang menjadi breakdown melalui tusukan, menyebabkan kegagalan peralatan, pemadaman listrik lokal, atau bahkan kebakaran dan ledakan. Oleh karena itu, deteksi dan tindakan pencegahan teknis yang efektif untuk discharge parsial pada RMUs sangat penting untuk memastikan operasi yang aman dan stabil.

Pemantauan cerdas dan peringatan dini merupakan pendekatan teknis yang sangat efektif. Sistem pemantauan online menggunakan sensor ultra-high frequency (UHF) dan emisi akustik (AE) untuk menangkap sinyal discharge secara real time. Komputasi tepi digunakan untuk penyaringan dan pengurangan noise, dikombinasikan dengan algoritma AI untuk mengidentifikasi jenis discharge—seperti discharge corona atau discharge rongga—yang memungkinkan analisis data dan diagnosis. Mekanisme peringatan dibangun dengan menetapkan ambang batas untuk memicu alarm dan menentukan sumber discharge.
Selain itu, selama operasi dan pemeliharaan, inspeksi berkala menggunakan detektor portabel dapat memeriksa sambungan kabel dan busbar. Termografi inframerah juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi area discharge secara tidak langsung melalui pola suhu abnormal. Menggabungkan teknik UHF, AE, dan TEV (Transient Earth Voltage) memungkinkan diagnosis komprehensif, secara signifikan meningkatkan akurasi dan keandalan deteksi.
Discharge parsial pada ring main units adalah indikator awal penurunan sistem isolasi. Pencegahan dan kontrol harus dilaksanakan melalui kerangka perlindungan multidimensi yang mencakup desain peralatan, manajemen lingkungan, teknologi pemantauan, dan praktik pemeliharaan. Melalui kontrol lingkungan, pemantauan cerdas, dan inspeksi rutin, probabilitas kerusakan yang disebabkan oleh discharge parsial dapat secara substansial dikurangi, memastikan operasi aman dan stabil dari jaringan listrik.