
Ukur atau Estimasi Keparahan Kondisi Situs:
Faktor Lingkungan: Nilai keparahan kondisi lingkungan seperti polusi, kelembaban, fluktuasi suhu, dan semburan garam (untuk daerah pesisir).
Data Operasional: Kumpulkan data tentang kinerja isolator historis, termasuk insiden flashover, arcing, dan tingkat kontaminasi.
Inspeksi Lapangan: Lakukan inspeksi visual untuk mengidentifikasi tanda-tanda degradasi, seperti tracking, erosi, dan kontaminasi permukaan.
Pilih Profil Kandidat dan Pedoman Creepage:
Perhitungan Jarak Creepage: Berdasarkan keparahan kondisi situs, hitung jarak creepage yang diperlukan untuk memastikan kinerja isolasi yang andal.
Pemilihan Profil: Pilih profil isolator yang menyediakan jalur bocor yang cukup dan tahan terhadap jembatan air. Profil shed bergantian sangat efektif dalam mencegah jalur kontinu dari kelembaban konduktif.
Pilih Uji Laboratorium dan Kriteria Uji yang Tepat:
Uji Ketahanan Polusi: Lakukan uji laboratorium untuk mengevaluasi kemampuan isolator untuk menahan polusi di bawah kondisi lapangan simulasi.
Uji Hidrofobisitas: Nilai sifat hidrofobik bahan isolator, yang dapat membantu mengurangi risiko flashover dalam kondisi basah.
Uji Stres Mekanis: Pastikan isolator dapat menahan stres mekanis, terutama jika dipertimbangkan isolator yang lebih panjang atau lebih berat.
Verifikasi/Penyesuaian Kandidat:
Uji Lapangan: Instal sejumlah kecil isolator kandidat di lapangan dan pantau kinerjanya seiring waktu.
Penyesuaian: Berdasarkan hasil uji, lakukan penyesuaian yang diperlukan pada desain atau pemilihan bahan isolator.
Penggantian Isolator Eksisting dengan Unit Jarak Creepage yang Lebih Tinggi:
Berat bertambah dan biaya awal lebih tinggi karena jalur bocor yang lebih panjang.
Mungkin memerlukan modifikasi struktural untuk mendukung isolator yang lebih berat.
Waktu henti instalasi mungkin diperlukan.
Memberikan solusi jangka panjang dengan memastikan jarak creepage yang cukup.
Dapat meningkatkan keandalan sistem secara keseluruhan dan mengurangi biaya perawatan.
Keuntungan:
Kerugian:
Instalasi Booster/Extender Creepage Tambahan:
Mungkin tidak memberikan ketahanan jangka panjang yang sama seperti isolator baru dengan jarak creepage yang lebih tinggi.
Memerlukan instalasi yang hati-hati untuk memastikan bonding dan kinerja yang tepat.
Solusi yang hemat biaya dibandingkan dengan mengganti seluruh isolator.
Waktu henti instalasi minimal, karena booster dapat ditambahkan ke isolator yang ada.
Kemudahan untuk mengubah profil shed, meningkatkan ketahanan terhadap jembatan air.
Booster/extender creepage adalah rok polimer yang dilapisi internal dengan kompon khusus. Ketika dipanaskan, rok akan menyusut dan merekat pada shed isolator yang ada, meningkatkan diameter efektif dan jarak creepage.
Deskripsi:
Keuntungan:
Kerugian:
Jembatan Air: Jalur kontinu kelembaban konduktif yang terkontaminasi yang dapat menyebabkan arcing dan flashover. Ini adalah masalah umum di lingkungan yang tercemar, terutama ketika isolator memiliki profil shed yang seragam.
Profil Shed Bergantian: Dengan menggunakan isolator dengan profil shed bergantian, risiko jembatan air dapat dikurangi secara signifikan. Bentuk tidak teratur dari shed mengganggu pembentukan jalur kelembaban kontinu, meningkatkan kinerja isolator dalam kondisi basah dan terkontaminasi.
Gambar yang disediakan menunjukkan isolator dengan booster/extender creepage yang diinstal di sebuah substation. Booster ini meningkatkan jarak creepage dan diameter shed yang efektif, memperbaiki kemampuan isolator untuk menahan flashover dan arcing dalam kondisi lingkungan yang keras.