Selama operasi saklar pemutus tegangan tinggi, busur api mungkin terbentuk antara kontak-kontak saat mereka terpisah sementara arus masih mengalir. Suhu tinggi dari busur api tidak hanya merusak kontak saklar tetapi juga dapat menyalakan bahan yang mudah terbakar di sekitarnya, menyebabkan kecelakaan keselamatan.
Pembentukan busur api dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk jenis arus (DC atau AC), karakteristik induktif dan kapasitif rangkaian, serta sifat material kontak. Dalam sistem DC, karena tidak ada titik perpotongan alami arus, pemadaman busur lebih sulit, sehingga pemutus sirkuit DC lebih kompleks dan mahal dibandingkan dengan rekan-rekan AC-nya.
Untuk mencegah pembentukan busur api pada saklar pemutus tegangan tinggi, industri telah mengadopsi beberapa tindakan pencegahan:
Penggunaan Bahan Kontak Khusus: Menggunakan bahan kontak yang dirancang khusus untuk mengurangi erosi dapat secara efektif memperpendek durasi busur api.
Sistem Pemantauan dan Perlindungan Busur: Memasang sistem yang mampu memantau kondisi yang menyebabkan pembentukan busur; sistem ini dapat dengan cepat mengaktifkan mekanisme perlindungan saat mendeteksi anomali.
Peniupan dan Pelindung: Menggunakan peniupan udara untuk memindahkan busur dan menggunakan penghalang atau pelindung untuk mengandung dan memadamkannya.
Desain dan Integritas Perangkat: Desain saklar pemutus sangat penting untuk pencegahan busur. Saklar pemutus tiga posisi dapat menghubungkan area kerja secara otomatis tanpa memerlukan operasi manual, sehingga mencegah busur internal membahayakan personel.
Perangkat Penghambat Busur: Dalam sistem DC, perangkat penghambat busur mengalihkan arus untuk menjaganya tetap di bawah tingkat yang diperlukan untuk mempertahankan busur.
Teknologi Prediktif: Kemajuan teknologi sekarang memungkinkan prediksi dan deteksi titik-titik kerusakan yang berkembang perlahan, memungkinkan identifikasi dan pencegahan proaktif dari kerusakan busur.