Masa pakai motor AC umumnya dianggap lebih lama dibandingkan motor DC, terutama karena perbedaan dalam struktur dan prinsip kerja mereka. Secara khusus, motor DC biasanya termasuk sikat dan komutator, komponen yang dapat aus selama operasi dan mempengaruhi umur motor. Sebaliknya, motor AC tidak memiliki bagian-bagian yang rentan ini, secara teori memungkinkan umur layanan yang lebih panjang.
Sikat dan komutator: Motor DC biasanya mengandung sikat dan komutator di dalamnya, yang dapat menyebabkan gesekan dan percikan selama operasi, mengakibatkan aus dan penurunan kinerja.
Persyaratan Pemeliharaan: Karena adanya sikat dan komutator, motor DC memerlukan pemeliharaan rutin dan penggantian komponen-komponen habis pakai ini, meningkatkan biaya pemeliharaan dan waktu henti.
Desain Tanpa Sikat: Motor AC biasanya tidak memiliki sikat dan komutator, yang berarti mereka tidak menghasilkan gesekan dan percikan selama operasi, mengurangi aus dan persyaratan pemeliharaan.
Struktur Sederhana: Struktur motor listrik AC relatif sederhana, tanpa mekanisme komutasi yang rumit. Ini tidak hanya mengurangi biaya produksi tetapi juga meningkatkan keandalan dan umur layanan.
Medan Magnet dan Gerakan Konduktor: Prinsip kerja motor DC adalah menghasilkan torsi rotasi melalui medan magnet tetap dan konduktor yang bergerak. Untuk mempertahankan rotasi berkelanjutan, arah arus perlu diubah secara konstan oleh komutator.
Kinerja Pengaturan Kecepatan: Motor DC dapat mencapai pengaturan kecepatan yang halus dengan mengubah tegangan input atau arus eksitasi, namun jenis kontrol ini bergantung pada fungsi komutator.
Medan Rotor: Motor AC menghasilkan gaya putar dengan berinteraksi dengan medan magnet berputar yang dihasilkan oleh gulungan stator. Karena medan stator berputar, tidak diperlukan komutator untuk mengubah arah arus.
Kompleksitas Kontrol: Meskipun kontrol motor AC relatif kompleks, biasanya memerlukan drive frekuensi variabel untuk kontrol kecepatan dan torsi yang presisi, metode kontrol ini menawarkan fleksibilitas dan efisiensi yang lebih besar.
Meskipun analisis teoretis menunjukkan bahwa motor AC mungkin memiliki umur layanan yang lebih lama, umur layanan aktual motor juga dipengaruhi oleh berbagai faktor dalam aplikasi praktis, termasuk lingkungan kerja, tingkat pemeliharaan, kondisi beban, dll. Oleh karena itu, saat memilih jenis motor, perlu mempertimbangkan secara komprehensif persyaratan aplikasi spesifik dan kondisi penggunaan.
Secara keseluruhan, motor listrik AC umumnya dianggap memiliki umur lebih panjang dibandingkan motor listrik DC karena strukturnya yang sederhana, tidak adanya bagian yang mudah aus, dan keuntungan dalam prinsip kerja. Namun, dalam aplikasi praktis, pilihan jenis motor yang tepat memerlukan evaluasi komprehensif berdasarkan skenario aplikasi dan persyaratan spesifik.