Dasar-dasar Rangkaian AC
Rangkaian AC didefinisikan sebagai rangkaian yang dipasok oleh sumber daya bolak-balik. Arus bolak-balik (AC) digunakan secara luas untuk aplikasi rumah tangga dan industri karena karakteristik uniknya: berbeda dengan DC, baik arah maupun besar arus dan tegangan dalam rangkaian AC bervariasi secara periodik seiring waktu.
Bentuk gelombang AC biasanya mengikuti pola sinusoidal, menyelesaikan satu siklus dengan setengah positif dan negatif yang sama. Perilaku ini dinyatakan secara matematis sebagai fungsi dari waktu (t) atau sudut (θ = ωt), di mana ω mewakili frekuensi sudut.
Impedansi dalam Rangkaian AC vs. DC
Hubungan Fase dalam Sistem AC
Dalam rangkaian AC, arus dan tegangan ditandai oleh besaran dan sudut fase. Penyelarasan fase mereka bergantung pada parameter rangkaian (R, L, C). Besaran sinusoidal seperti tegangan dan arus bervariasi dengan sinus dari sudut θ, menjadikannya fundamental untuk analisis sistem AC.
Keuntungan Bentuk Gelombang Sinusoidal dalam Pembangkitan Tenaga
Tegangan dan arus sinusoidal disukai secara global untuk pembangkitan tenaga karena:
Dinamika Tegangan dan Arus Bolak-Balik

Bentuk Gelombang Tegangan Bolak-Balik dan Arus Resistan
Bentuk gelombang tegangan bolak-balik seiring waktu dan arus yang mengalir melalui resistansi (R) dalam rangkaian ditunjukkan di bawah ini:

Jenis-jenis Rangkaian AC dan Terminologi Kunci
Klasifikasi Rangkaian AC
Rangkaian AC dikategorikan berdasarkan konfigurasi komponennya:
Istilah Penting Rangkaian AC
Tegangan bolak-balik secara berkala membalikkan polaritas dan besarnya, sementara arus bolak-balik mengikuti—berubah arah dan amplitudo seiring waktu. Ketika sumber tegangan AC terhubung ke beban resistif (seperti ditunjukkan di bawah ini), arus mengalir ke satu arah selama setengah siklus positif dan membalik selama setengah siklus negatif, mencerminkan perubahan polaritas sumber.