Suhu Operasional Transformator
Selama operasi, transformator menghasilkan kerugian tembaga dan kerugian besi, keduanya diubah menjadi panas, menyebabkan suhu transformator meningkat. Sebagian besar transformator di China menggunakan isolasi Kelas A. Karena karakteristik transfer panas, perbedaan suhu yang signifikan terjadi antara komponen-komponen yang berbeda selama operasi: suhu gulungan adalah yang tertinggi, diikuti oleh inti, dan kemudian suhu minyak isolasi (minyak lapis atas lebih panas daripada minyak lapis bawah). Suhu operasional yang diperbolehkan dari transformator ditentukan oleh suhu minyak lapis atasnya. Untuk transformator dengan isolasi Kelas A, dalam kondisi operasional normal dengan suhu lingkungan 40°C, suhu maksimum minyak lapis atas tidak boleh melebihi 85°C.
Kenaikan Suhu Selama Operasi Transformator
Perbedaan suhu antara transformator dan medium sekitarnya disebut sebagai kenaikan suhu transformator. Karena variasi suhu yang signifikan di antara komponen-komponen yang berbeda, ini dapat mempengaruhi isolasi transformator. Selain itu, seiring peningkatan suhu transformator, kerugian pada gulungan juga meningkat. Oleh karena itu, perlu untuk menentukan kenaikan suhu yang diperbolehkan untuk setiap komponen dalam kondisi beban nominal. Untuk transformator dengan isolasi Kelas A, ketika suhu lingkungan adalah 40°C, kenaikan suhu yang diperbolehkan untuk minyak lapis atas adalah 55°C, dan untuk gulungan, adalah 65°C.
Rentang Variasi Tegangan Selama Operasi Transformator
Dalam sistem tenaga listrik, fluktuasi tegangan jaringan menyebabkan variasi yang sesuai pada tegangan yang diterapkan pada gulungan transformator. Jika tegangan jaringan lebih rendah dari tegangan nominal tap yang digunakan pada transformator, tidak akan ada kerusakan pada transformator. Namun, jika tegangan jaringan melebihi tegangan nominal tap yang digunakan, hal ini akan menyebabkan peningkatan suhu gulungan, konsumsi daya reaktif yang lebih tinggi oleh transformator, dan distorsi gelombang pada gulungan sekunder. Oleh karena itu, tegangan suplai transformator umumnya tidak boleh melebihi 5% dari tegangan nominal tap.
Persyaratan untuk Operasi Paralel Transformator
Operasi paralel transformator melibatkan penghubungan gulungan primer dua atau lebih transformator ke sumber daya yang sama dan gulungan sekunder mereka secara paralel untuk mensuplai beban bersama. Dalam sistem tenaga listrik modern, seiring bertambahnya kapasitas sistem, operasi paralel transformator telah menjadi penting.Transformator yang beroperasi secara paralel harus memenuhi persyaratan berikut:
Rasio transformasinya harus sama, dengan toleransi penyimpangan ±0.5%.
Tegangan pendeknya harus sama, dengan toleransi penyimpangan ±10%.
Grup koneksi mereka harus identik.