Ketika motor kehilangan satu fase (yaitu, kegagalan fase), hal ini dapat memiliki serangkaian efek buruk pada operasi motor. Berikut adalah karakteristik utama dan potensi bahaya dari motor yang beroperasi dengan hilangnya satu fase:
Kehilangan fase pada motor dapat menyebabkan daya outputnya menurun secara signifikan. Hal ini karena kehilangan fase setara dengan mengurangi sebagian kumparan motor, sehingga mengurangi kemampuan untuk menghasilkan medan magnet dan torsi.
Kehilangan fase dapat menyebabkan motor beroperasi tidak stabil, mengakibatkan getaran dan suara bising yang signifikan. Karena kehilangan salah satu fase gaya penggerak, motor akan menjadi tidak seimbang saat beroperasi, yang akan mengakibatkan peningkatan getaran dan suara bising. Getaran dan suara bising abnormal ini tidak hanya mempengaruhi operasi normal motor tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan dan bahaya pada peralatan dan struktur di sekitarnya.
Mengoperasikan motor dalam kondisi hilang fase dapat menyebabkan motor menghasilkan panas berlebih, yang mengakibatkan peningkatan suhu motor. Karena kurangnya daya output dari satu fase, fase-fase kerja yang tersisa harus menanggung beban yang lebih besar, mengakibatkan suhu motor menjadi lebih tinggi. Motor yang beroperasi dalam jangka waktu lama dalam kondisi hilang fase mungkin merusak bahan isolasi akibat overheating, dan bahkan dapat memicu situasi berbahaya seperti kebakaran.
Ketika motor kehilangan satu fase, motor mungkin tidak dapat hidup atau mudah macet. Hal ini dapat menyebabkan motor tidak berfungsi, terutama di bawah beban besar atau ketika torsi yang lebih besar diperlukan.
Operasi open-phase dapat menyebabkan daya output motor menjadi tidak stabil, mengakibatkan ketidakberlanjutan dalam proses produksi dan mengurangi efisiensi produksi.
Operasi dengan hilang fase tidak hanya mempengaruhi kinerja motor tetapi juga menimbulkan risiko keselamatan yang serius. Misalnya, overheating dapat menyebabkan motor terbakar dan bahkan menyebabkan kecelakaan kebakaran.
Secara keseluruhan, hilangnya satu fase pada motor dapat memiliki dampak signifikan pada kinerja operasional, keselamatan, dan efisiensi produksi secara keseluruhan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mendeteksi dan memperbaiki masalah kehilangan fase pada motor secara tepat waktu dalam aplikasi praktis untuk memastikan operasi normal motor dan keselamatan peralatan.