Seiring memburuknya krisis energi global dan semakin parahnya pencemaran lingkungan, pemerintah di seluruh dunia meningkatkan dukungan untuk R&D dalam pembangkit tenaga listrik baru. Penggunaan rumah tangga dari pembangkit listrik terdistribusi surya, arah fase berikutnya yang penting bagi industri PV, telah mendapatkan perhatian yang semakin meningkat. Namun, masalah seperti fluktuasi output daya komponen PV dan rasionalitas integrasi unit penyimpanan energi dapat sangat mempengaruhi penggunaan listrik rumah tangga. Oleh karena itu, diperlukan strategi manajemen energi untuk mengkoordinasikan aliran energi yang stabil antara unit sistem dan memastikan operasi yang lancar, untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan. Makalah ini, berdasarkan sistem penyimpanan PV rumah tangga, mempelajari manajemen energi untuk memungkinkan operasi yang stabil dan memberikan dasar teoritis untuk aplikasi energi bersih praktis.
1 Analisis Struktur Sistem dan Algoritma Manajemen Energi
Topologi sistem penyimpanan PV rumah tangga yang diteliti (Gambar 1) terdiri dari modul PV, baterai penyimpanan ion litium, konverter daya, jaringan, dan beban pengguna. Output modul PV membentuk tegangan bus DC umum melalui konverter Boost. Baterai ion litium terhubung ke bus ini melalui konverter Buck-Boost. Bus DC kemudian menyuplai daya ke jaringan satu fasa atau mensuplai beban secara independen melalui inverter full-bridge.

Sistem memprioritaskan "generasi sendiri dan konsumsi sendiri". Output modul PV, sebagai sumber daya utama, pertama-tama memenuhi beban pengguna. Surplus/defisit daya PV seimbang dengan baterai lithium (sumber sekunder); jika kedua PV dan baterai mencapai batas, jaringan (sumber tersier) memastikan pasokan yang stabil.
Untuk output PV, SOC baterai, dan daya muat-lepas: Jika PPV < PPV_min, konverter Boost dimatikan (tidak ada output daya); sebaliknya, ia beroperasi. Baterai berhenti mengisi ketika SOC > 90% dan melepaskan ketika SOC < 10%. Pbat menyesuaikan dinamis dengan PPV dan Pload, berkisar dari 0 hingga daya pengisian maksimum baterai. Untuk menghindari osilasi muat-lepas yang sering, kondisi siklus berikutnya bergantung pada status baterai siklus sebelumnya, mencegah pergantian mode sistem yang sering.
Berdasarkan hal tersebut, disarankan algoritma manajemen energi untuk sistem penyimpanan PV rumah tangga, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.

2 Analisis Mode Operasi Sistem dan Aliran Energi
Dengan panduan algoritma manajemen energi, operasi sistem dibagi menjadi mode independen dan terhubung ke jaringan, masing-masing lebih lanjut dibagi sebagai berikut:
2.1 Operasi Independen (Oleh Daya Utama)
Ada dua sub-mode, didefinisikan oleh sumber daya yang mengontrol bus DC:
2.2 Operasi Terhubung ke Jaringan (Oleh Status Inverter)
Dibagi berdasarkan apakah inverter berada dalam inversi atau rektifikasi:
2.3 Batas Mode & Koordinasi
Kondisi trigger empat sub-mode dan koordinasi peralatan diperinci dalam Tabel 1 (akan ditambahkan). Melalui beralih dinamis "PV-baterai-jaringan" daya dan kontrol adaptif konverter Boost/Buck-Boost dan inverter, sistem memungkinkan aliran energi yang efisien dalam "generasi-penyimpanan-konsumsi", mencakup semua kebutuhan daya rumah tangga (off-grid, terhubung ke jaringan, darurat, dll.).


Gambar 3(a) menunjukkan bentuk gelombang untuk Mode 1: Output PV = 4.8 kW, beban = 3 kW. Modul PV mengeluarkan 240 Vdc; konverter Boost menstabilkan bus DC pada 480 Vdc. Inverter berjalan dalam inversi independen (220 Vac untuk beban), dan Buck-Boost bekerja dalam mode Buck (1.8 kW untuk mengisi baterai). Bentuk gelombang (dari atas ke bawah): Arus output PV, tegangan bus DC, tegangan output inverter, dan arus pengisian baterai.
Gambar 3(b) sesuai dengan Mode 2: Output PV = 5 kW (baterai penuh, sehingga Buck-Boost mati). Beban = 3 kW; inverter menggunakan inversi terhubung ke jaringan untuk menjaga bus DC pada 480 Vdc, menyuplai energi berlebih ke jaringan (9 A, sinkron dengan tegangan jaringan). Bentuk gelombang: Arus output PV, tegangan bus DC, tegangan output inverter, dan arus terhubung ke jaringan.
Gambar 3(c) menunjukkan Mode 3: Modul PV mencapai batas (tidak ada output, Boost off). Unit penyimpanan energi memasok sistem; Buck-Boost berjalan dalam mode Boost (bus DC = 480 Vdc). Inverter menggunakan inversi independen (220 Vac untuk beban 3 kW). Bentuk gelombang: Arus pelepasan baterai, tegangan bus DC, dan tegangan output inverter. Gambar 3(d) menampilkan Mode 4: Kedua PV dan penyimpanan energi mencapai batas (tidak ada output). Jaringan memasok beban (3 kW) dan mengisi baterai; inverter menggunakan rektifikasi terhubung ke jaringan (bus DC = 480 Vdc).

3. Kesimpulan (Perawatan Lampu Jalan)
Perawatan lampu jalan perkotaan saat ini memiliki kekurangan. Untuk perbaikan, fokus pada empat area:
Langkah-langkah ini akan meningkatkan efisiensi manajemen lampu jalan, mendukung operasi kota pintar dan pengembangan hijau.