Dalam sistem tenaga listrik, berbagai perangkat digunakan untuk meningkatkan faktor daya dan efisiensi operasional. Kapasitor shunt dan reaktor shunt mewakili dua komponen yang berbeda yang dirancang untuk mengoptimalkan kinerja jaringan listrik. Artikel ini menjelajahi perbedaan kunci mereka, dimulai dengan tinjauan singkat tentang prinsip-prinsip dasarnya.

Kapasitor Shunt
Kapasitor shunt merujuk pada kapasitor tunggal atau sekelompok kapasitor (disebut bank kapasitor) yang terhubung paralel ke sistem tenaga. Ini berfungsi untuk meningkatkan faktor daya dan efisiensi operasional sistem dengan mengkompensasi beban induktif, sehingga meningkatkan faktor daya sistem.
Sebagian besar beban dalam sistem tenaga listrik—seperti mesin listrik, transformator, dan relai—menunjukkan karakteristik induktif, menyumbangkan reaktansi induktif bersama dengan induktansi garis tenaga. Induktansi menyebabkan arus tertinggal dibanding tegangan, meningkatkan sudut tertinggal dan menurunkan faktor daya sistem. Faktor daya tertinggal ini membuat beban menarik lebih banyak arus dari sumber untuk rating daya yang sama, menghasilkan kerugian garis tambahan sebagai panas.
Kapasitansi dari kapasitor menyebabkan arus memimpin tegangan, memungkinkannya untuk mengimbangi reaktansi induktif dalam sistem tenaga. Beberapa unit kapasitor (bank kapasitor) yang terhubung paralel untuk meningkatkan faktor daya dikenal sebagai kapasitor shunt.
Reaktor Shunt
Reaktor shunt adalah perangkat yang digunakan dalam sistem tenaga untuk menstabilkan tegangan selama variasi beban, sehingga meningkatkan efisiensi. Ini mengkompensasi daya reaktif kapasitif di garis transmisi tenaga, biasanya diterapkan pada garis transmisi tegangan 400kV atau lebih tinggi.
Dibangun dengan satu lilitan—baik langsung terhubung ke garis tenaga atau lilitan tersier dari transformator tiga fase—ia menyerap daya reaktif dari garis-garis tersebut untuk meningkatkan efisiensi sistem.
Perbedaan Antara Kapasitor Shunt dan Reaktor Shunt
Tabel berikut merangkum perbandingan kunci antara reaktor shunt dan kapasitor shunt:

Perbandingan Antara Kapasitor Shunt dan Reaktor Shunt
Fungsi
Kapasitor Shunt: Menyediakan daya reaktif ke sistem listrik, diserap oleh beban induktif (misalnya, motor, transformator) untuk meningkatkan faktor daya dan efisiensi sistem.
Reaktor Shunt: Menyerap dan mengontrol aliran daya reaktif untuk meningkatkan efisiensi, menstabilkan tingkat tegangan, dan mengurangi lonjakan/transien tegangan di jaringan.
Koreksi Faktor Daya
Koneksi
Dampak Tegangan
Efek Harmonisa
Aplikasi
Kesimpulan
Baik kapasitor shunt maupun reaktor shunt mengoptimalkan efisiensi sistem tenaga listrik, meskipun melalui mekanisme yang berbeda: kapasitor meningkatkan faktor daya dengan mengkompensasi beban induktif, sementara reaktor menstabilkan tegangan dan mengurangi harmonisa di jaringan transmisi. Peran mereka yang saling melengkapi memastikan pengiriman daya yang andal di berbagai skenario operasional.