Untuk motor 50Hz, terutama motor merek seperti SEW, ada frekuensi operasi minimum yang disarankan ketika menggunakan Variable Frequency Drive (VFD) untuk kontrol kecepatan. Berdasarkan informasi yang Anda berikan, motor biasa yang dikontrol oleh inverter, tidak boleh lebih rendah dari 20Hz, di bawah 20Hz akan kehilangan kontrol. Ini berarti bahwa, dalam sebagian besar kasus, ketika motor 50Hz dioperasikan di bawah kontrol konverter frekuensi, frekuensi minimum seharusnya tidak lebih rendah dari 20Hz.
Pertimbangan frekuensi minimum
Desain motor: Desain motor biasanya 50Hz sebagai frekuensi referensi, ketika frekuensi dikurangi, kinerja motor (seperti torsi, daya) juga akan terpengaruh.
Kinerja kontrol: Frekuensi di bawah ambang batas tertentu dapat menyebabkan kontrol motor menjadi tidak stabil, misalnya, kecepatan motor mungkin menjadi sulit dikendalikan.
Masalah penghamburan panas: Ketika frekuensi dikurangi, kecepatan motor juga berkurang, yang mungkin menyebabkan masalah penghamburan panas karena efisiensi pendinginan kipas akan berkurang.
Resonansi mekanis: Mengurangi frekuensi mungkin menyebabkan motor beroperasi dekat dengan frekuensi resonansi mekanis, yang mungkin menyebabkan motor bergetar lebih banyak dan mempengaruhi umur pakainya.
Gangguan elektromagnetik: Ketika beroperasi pada frekuensi rendah, motor mungkin menghasilkan gangguan elektromagnetik (EMI) yang lebih banyak, yang mungkin berdampak pada peralatan elektronik di sekitarnya.
Kasus khusus motor SEW
Motor SEW sebagai motor kelas industri, desainnya biasanya mampu menyesuaikan diri dengan rentang frekuensi tertentu. Namun, bahkan motor berkualitas tinggi seperti SEW memiliki batas frekuensi minimumnya. Jika Anda perlu menjalankan motor pada frekuensi di bawah 50Hz, biasanya disarankan untuk tidak menjalankannya di bawah 20Hz. Ini untuk memastikan operasi motor yang stabil dan memperpanjang umur pakai motor.
Precautions when using frequency converter
Ketika menggunakan konverter frekuensi untuk mengontrol kecepatan motor, perhatikan poin-poin berikut:
Regulasi frekuensi: Frekuensi harus diatur secara bertahap untuk menghindari mutasi agar motor dan beban tidak terkena dampak.
Pencocokan beban: Pastikan kapasitas inverter sesuai dengan motor untuk menghindari overload atau underload.
Pengaturan perlindungan: Atur fungsi perlindungan inverter dengan benar, seperti perlindungan arus berlebih, tegangan berlebih, dan tegangan rendah.
Pemeliharaan: Periksa secara rutin status motor dan inverter, lakukan pemeliharaan tepat waktu.
Kesimpulan
Untuk motor SEW 50Hz, frekuensi minimum yang disarankan biasanya tidak boleh kurang dari 20Hz. Ini terutama untuk memastikan operasi motor yang stabil, mencegah ketidakstabilan kontrol, menghindari masalah penghamburan panas, mengurangi resonansi mekanis, dan mengurangi gangguan elektromagnetik. Dalam aplikasi praktis, frekuensi operasi yang sesuai harus dipilih berdasarkan kondisi kerja spesifik dan rekomendasi produsen motor. Jika Anda perlu beroperasi pada frekuensi yang lebih rendah, Anda harus berkonsultasi dengan pemasok motor profesional atau teknisi untuk memastikan motor dapat bekerja dengan aman dan andal.