
Hubungan dalam rangkaian listrik antara arus, penurunan tegangan, dan daya dijelaskan oleh Hukum Watt. Menurut Hukum Watt, hasil kali tegangan dan arus suatu rangkaian listrik menentukan daya sistem tersebut.
Energi dipindahkan dengan laju yang disebut daya listrik. Satuan daya yang diukur adalah joule per detik (J/s). Ketika satu joule pekerjaan dilakukan setiap detik, satu watt listrik hilang setiap detik (W).
Hukum Watt dapat dinyatakan menggunakan rumus berikut. Ini menjelaskan hubungan antara tegangan, arus, dan daya (dalam watt).

Di mana,
P = Daya Listrik (dalam Watt)
V = Tegangan (dalam Volt) dan
I = Arus (dalam Ampere)

Daya, tegangan, dan intensitas arus saling terkait melalui Hukum Watt. Sementara itu, Hukum Ohm menghubungkan tegangan dalam suatu rangkaian dengan resistansi listrik dan jumlah aliran arusnya.
Dengan menerapkan persamaan 1 ke 2, kita mendapatkan,
Demikian pula, dengan menerapkan I = V/R, kita mendapatkan,
1. Arus suatu komponen listrik dapat diukur jika daya dan tegangannya diketahui. Di sisi lain, jika daya dan intensitas arus diketahui, tegangan dapat dihitung.
2. Mengukur energi sebenarnya yang dapat dihasilkan oleh generator listrik.
3. Menghitung berapa banyak listrik yang dapat digunakan oleh suatu fasilitas.
4. Untuk menghitung resistansi listrik suatu komponen, gunakan rumus yang dibuat dengan menggabungkan Hukum Watt dan Hukum Ohm.
Pernyataan: Respect the original, good articles worth sharing, if there is infringement please contact delete.