Hukum Kirchhoff mencakup dua prinsip dasar dalam analisis rangkaian listrik:
Hukum Arus Kirchhoff (KCL) (Hukum Pertama Kirchhoff atau Hukum Kirchhoff 1) &
Hukum Tegangan Kirchhoff (KVL) (Hukum Kedua Kirchhoff atau Hukum Kirchhoff 2).
Prinsip-prinsip ini berfungsi sebagai alat penting untuk mengevaluasi rangkaian listrik yang rumit, memungkinkan insinyur & peneliti untuk memprediksi & mengerti perilaku rangkaian dalam berbagai konfigurasi. Hukum Kirchhoff secara luas diterapkan dalam
Teknik elektro,
Teknik listrik, &
Fisika untuk analisis & desain rangkaian.
Hukum arus Kirchhoff menyatakan bahwa jumlah aljabar arus yang masuk ke suatu simpul (atau) loop harus sama dengan jumlah aljabar arus yang mengalir keluar dari simpul tersebut.
Simpul adalah persimpangan, konektor, atau terminal dalam rangkaian yang menghubungkan dua atau lebih cabang dengan menggabungkan atau menghubungkan komponen-komponen rangkaian. Titik mewakili simpul.
Dalam rangkaian listrik, istilah "Simpul" biasanya merujuk pada
penggabungan atau perpotongan dua atau lebih komponen, seperti kabel, yang menghantarkan arus. Jalur sirkuit tertutup juga diperlukan agar arus dapat mengalir melalui simpul, baik masuk maupun keluar.
Berdasarkan arus simpul dari diagram di atas,
Tiga arus yang memasuki simpul dalam kasus ini,
I1, I2, dan I3 semuanya memiliki nilai positif, sedangkan
I4 dan I5 memiliki nilai negatif,
dua arus yang meninggalkan simpul.
Oleh karena itu, persamaan juga dapat ditulis ulang,
Hukum Arus Kirchhoff juga disebut sebagai Hukum Pertama Kirchhoff.
KCL digunakan untuk menghitung jumlah arus yang melewati setiap komponen elektronik dalam rangkaian. Dengan menyesuaikan resistansi komponen, kita dapat mengubah arus komponen sesuai dengan hukum KCL.
Pernyataan: Hormati aslinya, artikel yang baik layak dibagikan, jika ada pelanggaran silakan hubungi untuk dihapus.