Menggunakan pemadam kebakaran karbon dioksida (CO₂) pada trafo tegangan tinggi umumnya aman, tetapi ada beberapa pertimbangan penting yang perlu diperhatikan. Berikut adalah poin-poin kunci mengenai keselamatan dan tindakan pencegahan:
Keselamatan
Tidak Konduktif: Karbon dioksida (CO₂) adalah gas inert dan tidak menghantarkan listrik. Oleh karena itu, menggunakan pemadam kebakaran CO₂ untuk memadamkan kebakaran listrik tidak meningkatkan risiko sengatan listrik, yang merupakan salah satu keuntungan utamanya.
Tidak Meninggalkan Sisa: CO₂ tidak meninggalkan sisa setelah memadamkan api, mencegah kontaminasi sekunder atau kerusakan pada peralatan listrik.
Efek Pendinginan: Pemadam kebakaran CO₂ bekerja dengan mengurangi konsentrasi oksigen dan memberikan efek pendinginan, yang membantu mengontrol api dengan cepat.
Tindakan Pencegahan
Ventilasi: Gas CO₂ dapat menyebabkan sesak napas di ruang tertutup. Pastikan ventilasi cukup saat menggunakan pemadam kebakaran CO₂ untuk mencegah personel menghirup terlalu banyak CO₂.
Alat Pelindung Diri (APD): Saat mengoperasikan pemadam kebakaran CO₂, kenakan alat pelindung diri yang tepat, seperti kacamata pengaman dan sarung tangan, untuk mencegah luka bekuan dan cedera mata.
Jauhi Bagian yang Aktif: Meskipun CO₂ tidak konduktif, usahakan menjauhi bagian listrik yang aktif saat memadamkan api untuk menghindari kontak tidak sengaja dan potensi sengatan listrik.
Identifikasi Sumber Api: Pastikan Anda mengidentifikasi dan memadamkan sumber api, bukan hanya api permukaan. Memadamkan sumber api secara menyeluruh dapat mencegah api membara kembali.
Bimbingan Profesional: Saat menangani kebakaran trafo tegangan tinggi, sebaiknya ada insinyur listrik profesional atau petugas pemadam kebakaran yang hadir untuk memastikan operasi yang aman.
Pilihan Alternatif
Pemadam Kebakaran Bubuk Kering: Pemadam kebakaran bubuk kering juga efektif untuk kebakaran listrik, tetapi dapat meninggalkan sisa yang memerlukan pembersihan selanjutnya.
Pemadam Kebakaran Es Kering: Pemadam kebakaran es kering menggunakan CO₂ padat, yang juga tidak konduktif, tetapi gunakan dengan hati-hati untuk menghindari luka bekuan.
Sistem Pemadam Kebakaran Otomatis: Untuk trafo tegangan tinggi yang besar, pertimbangkan untuk memasang sistem pemadam kebakaran otomatis, seperti sistem berbasis gas (misalnya, FM-200), yang dapat diaktifkan secara otomatis untuk memadamkan api pada tahap awal.
Ringkasan
Menggunakan pemadam kebakaran karbon dioksida pada trafo tegangan tinggi umumnya aman, tetapi sangat penting untuk mengikuti tindakan pencegahan di atas untuk memastikan keselamatan operator. Jika memungkinkan, cari bantuan profesional saat menangani kebakaran listrik tegangan tinggi.