Alasan utama mengapa satu lilitan tidak dapat digunakan sebagai primer dan sekunder dari sebuah transformator terletak pada prinsip dasar operasi transformator dan persyaratan induksi elektromagnetik. Berikut adalah penjelasan rinci:
1. Prinsip Induksi Elektromagnetik
Transformator bekerja berdasarkan hukum Faraday tentang induksi elektromagnetik, yang menyatakan bahwa fluks magnetik yang berubah melalui loop tertutup akan menginduksi gaya gerak listrik (EMF) dalam loop tersebut. Transformator menggunakan prinsip ini dengan menggunakan arus bolak-balik di lilitan primer untuk menghasilkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah ini kemudian menginduksi EMF di lilitan sekunder, sehingga mencapai transformasi tegangan.
2. Kebutuhan Dua Lilitan Independen
Lilitan Primer: Lilitan primer terhubung ke sumber daya dan membawa arus bolak-balik, yang menghasilkan medan magnet yang berubah.
Lilitan Sekunder: Lilitan sekunder diletakkan pada inti yang sama tetapi dipisahkan secara isolasi dari lilitan primer. Medan magnet yang berubah melewati lilitan sekunder, menginduksi EMF sesuai dengan hukum Faraday, yang menghasilkan arus.
3. Masalah dengan Satu Lilitan
Jika satu lilitan digunakan sebagai primer dan sekunder, masalah berikut muncul:
Induktansi Sendiri: Dalam satu lilitan, arus bolak-balik menghasilkan medan magnet yang berubah, yang pada gilirannya menginduksi EMF sendiri dalam lilitan yang sama. EMF sendiri menentang perubahan arus, efektif menekan perubahan arus dan mencegah transfer energi yang efektif.
Tidak Ada Isolasi: Salah satu fungsi penting dari transformator adalah memberikan isolasi listrik, memisahkan rangkaian primer dari rangkaian sekunder. Jika hanya ada satu lilitan, tidak ada isolasi listrik antara rangkaian primer dan sekunder, yang tidak dapat diterima dalam banyak aplikasi, terutama yang melibatkan keselamatan dan tingkat tegangan yang berbeda.
Tidak Dapat Mencapai Transformasi Tegangan: Transformator mencapai transformasi tegangan dengan mengubah rasio putaran antara lilitan primer dan sekunder. Dengan satu lilitan, tidak mungkin mengubah rasio putaran untuk mencapai peningkatan atau penurunan tegangan.
4. Masalah Praktis
Hubungan Arus dan Tegangan: Rasio putaran antara lilitan primer dan sekunder dari transformator menentukan hubungan antara tegangan dan arus. Misalnya, jika lilitan primer memiliki 100 putaran dan lilitan sekunder memiliki 50 putaran, tegangan sekunder akan setengah dari tegangan primer, dan arus sekunder akan dua kali arus primer. Dengan satu lilitan, hubungan ini tidak dapat dicapai.
Dampak Beban: Dalam aplikasi praktis, lilitan sekunder dari transformator terhubung ke beban. Jika hanya ada satu lilitan, perubahan beban akan langsung mempengaruhi rangkaian primer, menyebabkan ketidakstabilan sistem.
5. Kasus Khusus
Sementara transformator biasanya memerlukan dua lilitan independen, ada kasus khusus di mana autotransformator dapat digunakan. Autotransformator menggunakan satu lilitan dengan tap untuk mencapai transformasi tegangan. Namun, autotransformator tidak memberikan isolasi listrik dan digunakan dalam aplikasi spesifik di mana penghematan biaya dan ukuran sangat penting.
Ringkasan
Transformator membutuhkan dua lilitan independen untuk mencapai transfer energi yang efektif, isolasi listrik, dan transformasi tegangan. Satu lilitan tidak dapat memenuhi persyaratan dasar ini, dan oleh karena itu, tidak dapat digunakan sebagai primer dan sekunder dari transformator.