כן, ניתן להשתמש במנוע חילופין לייצור חשמל חילופין. למעשה, מנוע חילופין יכול לפעול כמנוע וכמגנוט, בהתאם למשטר הפעולה והשיטת החיבור שלו. כאשר מנוע חילופין פועל כמגנוט, הוא נקרא מגנוט חילופין (AC Generator) או מגנוט חילופי. הנה כמה מושגים וצעדים המסבירים כיצד להשתמש במנוע חילופין לייצור חשמל חילופין:
מצב מנוע: במצב מנוע, מנוע חילופין מופעל על ידי מקור חיצוני של חשמל חילופין, ומפיק אנרגיה מכנית. האינטראקציה בין הסטטור לרוטור בתוך המנוע יוצרת תנועה סיבובית.
מצב מגנוט: במצב מגנוט, מנוע חילופין מופעל על ידי אנרגיה מכנית (כגון מטור מים, טורבינה רוח או מנוע בעירה פנימית) לייצור חשמל חילופין. הסיבוב של הרוטור בתוך המנוע חותך את השדה המגנטי שנוצר על ידי הסטטור, ומחזיר חשמל חילופין בסיבובים של הסטטור.
מגנוט סינכרוני: מהירות הרוטור במגנוט סינכרוני היא מסונכרנת secara ketat dengan frekuensi listrik AC. Rotor biasanya memiliki lilitan eksitasi, yang disuplai oleh sumber daya DC untuk menghasilkan medan magnet. Lilitan stator menginduksi listrik AC, dengan frekuensinya proporsional terhadap kecepatan rotor.
Ciri-ciri: Tegangan dan frekuensi output sangat stabil, menjadikannya cocok untuk pembangkit listrik besar.
Penghasil Induksi: Kecepatan rotor penghasil induksi sedikit lebih tinggi dari kecepatan sinkron. Rotor biasanya berjenis kandang tupai atau lilitan, dan dapat diberi arus eksitasi melalui cincin geser dan sikat. Lilitan stator menginduksi listrik AC, dengan frekuensi mendekati tetapi tidak persis sama dengan frekuensi sinkron.
Ciri-ciri: Struktur sederhana dan perawatan mudah, cocok untuk sistem energi terbarukan seperti tenaga angin.
Penggerak Mekanis: Ketika motor AC beroperasi sebagai penghasil, ia membutuhkan sumber energi mekanis eksternal untuk menggerakkan rotor. Penggerak mekanis umum termasuk turbin air, turbin angin, dan mesin pembakaran dalam.
Sistem Eksitasi: Untuk penghasil sinkron, dibutuhkan sistem eksitasi untuk menyediakan medan magnet untuk rotor. Sistem eksitasi bisa berupa sumber daya DC atau sistem eksitasi sendiri.
Sistem Eksitasi Sendiri: Listrik AC yang dihasilkan oleh lilitan stator dikonversi dan digunakan untuk menyediakan arus eksitasi ke rotor, membentuk sistem tertutup.
Tegangan: Tegangan output penghasil AC bergantung pada desain lilitan stator dan besarnya arus eksitasi.
Frekuensi: Frekuensi output penghasil AC bergantung pada kecepatan rotasi rotor. Untuk penghasil sinkron, hubungan antara frekuensi f, kecepatan rotor n, dan jumlah pasangan kutub p adalah: f=(n×p)/60 di mana:
f adalah frekuensi (dalam Hertz, Hz)
n adalah kecepatan rotor (dalam putaran per menit, RPM)
p adalah jumlah pasangan kutub
Karakteristik Beban: Tegangan dan frekuensi output penghasil AC dapat dipengaruhi oleh beban. Dibawah beban ringan, tegangan dan frekuensi lebih tinggi; dibawah beban berat, tegangan dan frekuensi mungkin turun. Dengan mengatur arus eksitasi dan kecepatan mekanis, tegangan dan frekuensi output dapat dipertahankan stabil.
Pembangkit Listrik Hidroelektrik: Turbin air menggerakkan penghasil sinkron untuk menghasilkan listrik AC yang stabil, banyak digunakan di pembangkit listrik hidroelektrik.
Pembangkit Listrik Angin: Turbin angin menggerakkan penghasil induksi untuk menghasilkan listrik AC, banyak digunakan di taman angin.
Pembangkit Listrik Mesin Pembakaran Dalam: Mesin pembakaran dalam menggerakkan penghasil sinkron untuk menghasilkan listrik AC, banyak digunakan di stasiun listrik mobile dan sumber daya cadangan.
Motor AC dapat beroperasi sebagai penghasil, menghasilkan listrik AC dengan digerakkan oleh energi mekanis untuk memutar rotor. Bergantung pada kebutuhan aplikasi, dapat dipilih penghasil sinkron atau penghasil induksi. Dengan menggunakan sistem eksitasi dan penggerak mekanis yang tepat, tegangan dan frekuensi output dapat dipertahankan stabil, memenuhi berbagai kebutuhan listrik.