Material dengan resistivitas rendah atau konduktivitas tinggi didefinisikan sebagai material yang memungkinkan arus listrik mengalir dengan mudah melaluinya. Material-material ini sangat berguna dalam rekayasa listrik untuk pembuatan mesin, peralatan, dan perangkat listrik. Mereka juga digunakan sebagai konduktor untuk semua jenis lilitan yang dibutuhkan dalam mesin, peralatan, dan perangkat listrik. Selain itu, mereka digunakan sebagai konduktor dalam transmisi dan distribusi energi listrik.
Sifat-sifat berikut diinginkan dalam material dengan resistivitas rendah atau konduktivitas tinggi:
Konduktivitas tertinggi mungkin (idealnya nol). Ini berarti bahwa material tersebut menawarkan hambatan minimal resistansi terhadap arus listrik dan karenanya meminimalkan kehilangan daya dan pembentukan panas.
Koefisien suhu resistansi terendah mungkin (idealnya nol). Ini berarti bahwa resistansi material tidak berubah signifikan dengan suhu dan karenanya menjaga kinerja stabil dalam rentang suhu yang luas.
Titik lebur tinggi. Ini berarti bahwa material dapat menahan suhu tinggi tanpa kehilangan bentuk atau konduktivitasnya.
Kekuatan mekanis tinggi. Ini berarti bahwa material dapat menahan deformasi, retak, atau aus di bawah stres atau beban mekanis.
Duktilitas tinggi. Ini berarti bahwa material dapat dibentuk menjadi kawat atau bentuk lain tanpa patah atau retak.
Tahan korosi tinggi (bebas dari oksidasi). Ini berarti bahwa material tidak bereaksi dengan oksigen atau zat lain di lingkungan dan karenanya mempertahankan konduktivitas dan penampilannya.
Dapat disolder. Ini berarti bahwa material dapat disolder dengan mudah untuk menyambung konduktor atau menempel komponen lain.
Biaya rendah. Ini berarti bahwa material tersebut terjangkau dan tersedia secara luas.
Umur panjang atau ketahanan. Ini berarti bahwa material tidak mengalami degradasi atau kerusakan seiring waktu dan karenanya mempertahankan kualitas dan kinerjanya.
Fleksibilitas tinggi. Ini berarti bahwa material dapat dibengkokkan atau diputar tanpa patah atau kehilangan konduktivitasnya.
Sifat-sifat di atas bervariasi sesuai dengan tujuan penggunaan material. Misalnya, beberapa aplikasi mungkin membutuhkan konduktivitas yang lebih tinggi daripada yang lain, sementara beberapa mungkin membutuhkan kekuatan mekanis yang lebih tinggi daripada yang lain.
Resistivitas atau konduktivitas material tergantung pada beberapa faktor, seperti:
Jenis material. Material yang berbeda memiliki struktur atom dan konfigurasi elektron yang berbeda, yang mempengaruhi seberapa mudah elektron dapat bergerak melaluinya. Secara umum, logam memiliki resistivitas yang lebih rendah daripada non-logam karena logam memiliki elektron bebas yang dapat membawa arus listrik, sementara non-logam memiliki elektron yang terikat erat yang menolak arus listrik.
Kemurnian material. Setiap kotoran, baik logam maupun non-logam, meningkatkan resistivitas logam. Bahkan kotoran dengan resistivitas rendah akan meningkatkan resistivitas logam. Alasan di balik ini adalah bahwa penambahan sedikit kotoran menciptakan cacat dalam susunan kristal, yang mengganggu aliran elektron melalui logam. Oleh karena itu, logam murni memiliki resistivitas yang lebih rendah daripada paduan atau senyawa.
Suhu material. Resistivitas sebagian besar material meningkat dengan suhu karena suhu yang lebih tinggi menyebabkan getaran lebih banyak dalam atom, yang mengganggu pergerakan elektron. Namun, beberapa material, seperti semikonduktor, memiliki resistivitas yang lebih rendah pada suhu yang lebih tinggi karena suhu yang lebih tinggi meningkatkan jumlah elektron bebas yang tersedia untuk konduksi.
Bentuk dan ukuran material. Resistivitas material adalah sifat intrinsik yang tidak tergantung pada bentuk dan ukurannya. Namun, resistansi konduktor tergantung pada bentuk dan ukurannya karena resistansi sebanding dengan panjang dan berbanding terbalik dengan luas penampang. Oleh karena itu, konduktor yang lebih panjang dan tipis memiliki resistansi yang lebih tinggi daripada yang lebih pendek dan tebal.
Beberapa contoh material dengan resistivitas rendah atau konduktivitas tinggi adalah:
Perak adalah konduktor listrik terbaik di antara semua logam. Perak memiliki konduktivitas tertinggi dan resistivitas terendah di antara semua material pada suhu ruangan. Perak juga dapat dibentuk, diweld, ditarik, tahan korosi, dan dapat disolder. Kelemahan utama perak adalah harganya yang sangat mahal, yang membatasi penggunaannya secara praktis dalam mesin dan peralatan listrik. Namun, perak masih digunakan dalam peralatan berharga yang digunakan untuk penelitian di mana biaya tidak menjadi masalah.
Sifat-sifat:
Resistivitas: 1,58 µΩ-cm
Koefisien suhu resistansi pada 20°C: 0,0038/°C
Titik lebur: 962°C
Berat jenis: 10,49 g/cm³
Tembaga adalah material konduktivitas tinggi yang paling banyak digunakan sebagai konduktor untuk mesin dan peralatan listrik. Tembaga memiliki kemampuan untuk dibentuk, diweld, disolder, ditarik, tahan korosi, dan fleksibel. Tembaga dalam bentuk murni memiliki konduktivitas yang baik, tetapi konduktivitas tembaga standar berkurang karena adanya kotoran.
Sifat-sifat:
Resistivitas: 1,68 µΩ-cm
Koefisien suhu resistansi pada 20°C: 0,00386/°C
Titik lebur: 1085°C
Berat jenis: 8,96 g/cm³
Emas adalah logam yang berharga dan mahal yang memiliki konduktivitas yang baik. Emas memiliki kemampuan untuk dibentuk dan ditarik yang paling tinggi di antara semua log