Sensor adalah perangkat listrik yang mendeteksi dan merespons jenis sinyal tertentu, seperti optik atau listrik. Penggunaan metode sensor dalam pengukuran tegangan (atau) arus telah menjadi alternatif yang sangat baik untuk metode pengukuran tegangan dan arus. Sensor memberikan banyak manfaat dibandingkan teknik pengukuran tradisional, termasuk ukuran & berat yang lebih kecil, tingkat keamanan yang tinggi, presisi yang tinggi, tidak mudah jenuh, ramah lingkungan, dan sebagainya. Dapat menggabungkan pemantauan arus dan tegangan ke dalam satu perangkat fisik dengan dimensi yang kecil dan padat. Posting ini memberikan deskripsi singkat tentang sensor tegangan & cara kerjanya.
Sensor ini mengukur, menghitung, dan menentukan pasokan tegangan. Sensor ini dapat mendeteksi jumlah tegangan AC atau DC. Input dari sensor ini mungkin adalah tegangan, dan outputnya bisa
Sakelar,
Sinyal tegangan analog,
Sinyal arus,
Sinyal audio, dan sebagainya.
Beberapa sensor menghasilkan bentuk gelombang sinus atau pulsa, sementara yang lain mungkin menghasilkan
AM (Modulasi Amplitudo),
PWM (Pulse Width Modulation), atau
Bentuk gelombang FM (Modulasi Frekuensi).
Pembagi tegangan mungkin mempengaruhi pengukuran sensor-sensor ini.
Sensor ini memiliki input dan output. Sisi input terdiri dari dua pin, positif dan negatif. Dua pin perangkat tersebut dapat dihubungkan ke pin positif dan negatif sensor. Pin positif dan negatif perangkat dapat dihubungkan ke pin positif dan negatif sensor. Output dari sensor ini terutama berisi
Tegangan penyedia (Vcc),
Tanah (GND), dan
Data keluaran analog.
Sensor tegangan mampu mendeteksi berbagai fenomena, termasuk:
1). Medan Magnet
2). Medan Elektromagnetik
3). Tegangan Kontak
Sensor yang dirancang utamanya untuk memantau tegangan kontak memiliki berbagai potensi aplikasi dan sektor di mana mereka mungkin digunakan. Pemantauan baterai adalah contoh aplikasi yang umum. Sebuah perangkat mungkin memiliki baterai yang diletakkan di dalamnya, tetapi beberapa bulan kemudian, baterai tersebut mungkin terlepas dan jatuh dari posisinya. Sensor ini akan dapat mengidentifikasi adanya penurunan tegangan kontak dan akan memberitahu CMMS tentang perubahan tersebut. Langkah selanjutnya adalah bagi profesional pemeliharaan untuk mengikuti dan memulihkan kontak dengan pengguna.
Sensor-sensor ini dibagi menjadi dua jenis:
Sensor tegangan resistif dan
Sensor tegangan kapasitif.
Sensor ini terutama terdiri dari dua rangkaian:
pembagi tegangan dan
rangkaian jembatan.
Dalam rangkaian, resistor berfungsi sebagai elemen sensor. Untuk membuat rangkaian pembagi tegangan, pisahkan tegangan menjadi dua resistor, seperti
tegangan referensi dan
resistor variabel.
Rangkaian ini ditenagai oleh sumber tegangan. Hambatan dalam rangkaian menentukan tegangan keluaran. Sebagai hasilnya, perubahan tegangan mungkin meningkat.
Empat resistor dapat digunakan untuk membangun rangkaian jembatan. Setiap resistor ini dapat diuji menggunakan detektor tegangan.
Perbedaan tegangan dapat dilihat segera. Per