Klasifikasi Reaktor Berdasarkan Fungsi (Aplikasi Utama)
Reaktor memainkan peran penting dalam sistem tenaga. Salah satu cara klasifikasi yang paling umum dan penting adalah berdasarkan fungsinya — yaitu, untuk apa mereka digunakan. Mari kita lihat setiap jenisnya dengan istilah yang sederhana dan mudah dipahami.
1. Reaktor Pembatas Arus
Reaktor Seri
Reaktor ini terhubung secara seri dengan rangkaian — seperti penghambat kecepatan dalam aliran listrik.
Tujuan: Meningkatkan impedansi rangkaian untuk membatasi arus pendek, mengurangi nilai puncak dan steady-state.
Aplikasi:
Membatasi arus pendek di outlet generator, feeder, dan busbar;
Mengurangi arus inrush saat startup motor;
Mencegah arus inrush saat beralih bank kapasitor.
2. Reaktor Shunt
Jenis Tertanah (Reaktor Shunt Tegangan Tinggi)
Jenis ini langsung terhubung ke saluran transmisi tegangan tinggi atau lilitan ketiga transformator.
Tujuan: Menyerap daya reaktif kapasitif berlebih (juga dikenal sebagai daya charging) yang dihasilkan oleh saluran transmisi jarak jauh tegangan tinggi. Ini juga membantu membatasi overvoltage frekuensi daya dan overvoltage switching.
Aplikasi: Digunakan dalam sistem transmisi tegangan tinggi, sangat tinggi, dan ekstra tinggi, seperti saluran listrik antar provinsi.
Jenis Tidak Tertanah
Biasanya terhubung ke busbar dalam jaringan distribusi pada tingkat tegangan menengah atau rendah.
Tujuan: Memberikan kompensasi daya reaktif, mengimbangi daya reaktif dari beban kapasitif seperti jalur kabel. Membantu meningkatkan faktor daya dan mencegah kenaikan tegangan ("floating voltage").
Aplikasi: Jaringan listrik perkotaan, sistem yang diberi makan kabel, dan jaringan distribusi.
3. Reaktor Filter
Reaktor ini biasanya digunakan secara seri dengan kapasitor untuk membentuk rangkaian filter LC, bertindak seperti "pembersih" untuk sistem tenaga.
Tujuan: Memfilter arus harmonis tertentu, biasanya harmonis orde rendah seperti 5th, 7th, 11th, dan 13th.
Aplikasi:Sistem dengan banyak sumber harmonis, seperti rectifier besar, drive frekuensi variabel, dan tungku busur.
Tidak hanya melindungi kapasitor dari kerusakan akibat overcurrent/overvoltage harmonis, tetapi juga meningkatkan kualitas tenaga jaringan.
4. Reaktor Starter
Ini adalah jenis khusus dari reaktor pembatas arus, khusus digunakan untuk membantu motor memulai dengan lancar.
Tujuan: Terhubung secara seri dengan rangkaian stator selama startup motor AC besar (misalnya, motor induksi atau sinkron).Membatasi arus starter dan mengurangi dampak pada jaringan listrik. Setelah motor mulai, biasanya disingkat atau dimatikan.
Aplikasi: Digunakan untuk motor daya tinggi seperti pompa dan kipas besar di pabrik.
5. Koil Pemadam Busur (Koil Petersen)
Ini adalah reaktor inti besi khusus, biasanya terhubung ke titik netral sistem — seperti "pemadam kebakaran" untuk sistem grounding.
Tujuan: Dalam sistem tidak tertanah atau resonan-grounded (yaitu, sistem dengan netral tertanah melalui koil pemadam busur), ketika terjadi kesalahan ground fase tunggal, ia menghasilkan arus induktif untuk meniadakan arus ground kapasitif sistem. Ini secara signifikan mengurangi atau bahkan secara otomatis memadamkan arus kesalahan di titik kesalahan, mencegah grounding busur intermiten dan overvoltage.
Aplikasi: Jaringan distribusi, sistem transformator kapasitas kecil.
Jenis koil pemadam busur:
Jenis Penyesuaian (penyesuaian induktansi manual atau otomatis)
Jenis Kompensasi Tetap (induktansi tetap)
Jenis Bias atau Magnetisasi DC (menyesuaikan induktansi dengan mengubah arus magnetisasi DC)
6. Reaktor Smoothing (Reaktor DC)
Reaktor ini digunakan khusus dalam sistem transmisi DC tegangan tinggi (HVDC), terhubung secara seri pada sisi DC stasiun konverter atau saluran DC.
Tujuan:
Mengurangi ripple dalam arus DC (meratakan fluktuasi);
Mencegah kegagalan kommutasi pada sisi rectifier;
Membatasi laju kenaikan arus (di/dt) selama kesalahan saluran DC;
Menjaga kesinambungan arus DC dan mencegah putus arus.
Aplikasi: Sistem transmisi HVDC, proyek transmisi DC fleksibel.
7. Reaktor Redaman
Biasanya terhubung secara seri dengan rangkaian kapasitor, terutama dalam bank kapasitor filter.
Tujuan:
Membatasi arus inrush dan overvoltage ketika bank kapasitor dihidupkan;
Meredam osilasi pada frekuensi tertentu, seperti resonansi dengan induktansi sistem.
Aplikasi: Skenario switch kapasitor yang sering, seperti dalam perangkat kompensasi daya reaktif dan bank filter.
Kesimpulan
Ada banyak jenis reaktor, masing-masing dengan fungsinya sendiri, tetapi tujuan utamanya adalah untuk: Stabilisasi arus, regulasi tegangan, penyaringan harmonis, pembatasan lonjakan, dan perlindungan peralatan.
Memilih reaktor yang tepat tidak hanya meningkatkan stabilitas sistem tenaga, tetapi juga memperpanjang umur peralatan dan memastikan pasokan listrik yang aman.