Menghitung hambatan menggunakan tegangan, arus, daya, atau impedansi dalam rangkaian AC/DC.
“Tendensi suatu benda untuk menentang lalulintas arus listrik.”
Berdasarkan Hukum Ohm dan turunannya:
( R = frac{V}{I} = frac{P}{I^2} = frac{V^2}{P} = frac{Z}{text{Faktor Daya}} )
Dimana:
R: Hambatan (Ω)
V: Tegangan (V)
I: Arus (A)
P: Daya (W)
Z: Impedansi (Ω)
Faktor Daya: Rasio daya aktif terhadap daya tampak (0–1)
Arus Searah (DC): Arus mengalir secara stabil dari kutub positif ke kutub negatif.
Arus Bolak-Balik (AC): Arah dan amplitudo bervariasi secara periodik dengan frekuensi konstan.
Sistem fase tunggal: Dua konduktor — satu fase dan satu netral (potensial nol).
Sistem dua fase: Dua konduktor fase; netral didistribusikan dalam sistem tiga kawat.
Sistem tiga fase: Tiga konduktor fase; netral termasuk dalam sistem empat kawat.
Perbedaan potensial listrik antara dua titik.
Metode input:
• Fase tunggal: Masukkan tegangan Fase-Netral
• Dua fase / Tiga fase: Masukkan tegangan Fase-Fase
Aliran muatan listrik melalui suatu material, diukur dalam ampere (A).
Daya listrik yang disuplai atau diserap oleh komponen, diukur dalam watt (W).
Rasio daya aktif terhadap daya tampak: ( cos phi ), di mana ( phi ) adalah sudut fase antara tegangan dan arus.
Nilai berkisar dari 0 hingga 1. Beban resistif murni: 1; beban induktif/kapasitif: < 1.
Hambatan total terhadap aliran arus bolak-balik, termasuk hambatan dan reaktansi, diukur dalam ohm (Ω).