
I. Latar Belakang Proyek
Sebagai negara kota dengan kepadatan penduduk tertinggi di dunia (7.615 orang/km²), Singapura menghadapi peningkatan permintaan listrik (pertumbuhan tahunan 3,5%) di tengah kelangkaan lahan yang ekstrem (luas total: 728 km²). Perangkat pemutus sirkuit bertegangan tinggi berisolasi udara (AIS) tradisional sulit memenuhi persyaratan kompak untuk sub stasiun perkotaan karena ukurannya yang besar dan biaya perawatan yang tinggi. Perangkat Pemutus Sirkuit Bertegangan Tinggi Berisolasi Gas (HV GIS) muncul sebagai solusi optimal mengingat iklim ekuatorial Singapura - dengan kelembaban tahunan lebih dari 80% dan korosi semprotan garam yang kuat - yang menuntut kinerja isolasi yang superior.
Dalam "Rencana Energi Hijau 2030" (menargetkan 35% porsi energi surya), jaringan listrik Singapura harus mendukung integrasi energi terbarukan berskala besar, dengan Perangkat Pemutus Sirkuit Bertegangan Tinggi Berisolasi Gas (HV GIS) diperlukan untuk memberikan kemampuan yang ditingkatkan:
Kapasitas arus pendek: Hingga 63kA
Respon cepat: Waktu operasi <50ms
Kompatibilitas jaringan pintar
Selain itu, Kode Keselamatan Listrik Singapura mewajibkan pengurangan 30% emisi karbon sepanjang siklus hidup untuk peralatan listrik kritis, mendorong Perangkat Pemutus Sirkuit Bertegangan Tinggi Berisolasi Gas (HV GIS) menuju keberlanjutan.
Ⅱ. Solusi
Solusi Perangkat Pemutus Sirkuit Bertegangan Tinggi Berisolasi Gas (HV GIS) ini mengintegrasikan lima terobosan teknologi:
Ⅲ. Prestasi
Implementasi Perangkat Pemutus Sirkuit Bertegangan Tinggi Berisolasi Gas (HV GIS) memberikan: