Arus inrushi magnetisasi pada transformator tungku busur listrik adalah masalah yang mengganggu banyak insinyur listrik. Jadi, mengapa arus inrushi magnetisasi terjadi pada transformator tungku busur? Pertama, mari kita pahami apa itu arus inrushi magnetisasi.
Arus inrushi magnetisasi merujuk pada arus sementara yang dihasilkan pada gulungan sekunder transformator tungku busur akibat jenuh inti, peningkatan kekuatan medan magnet, dan faktor-faktor lain. Fenomena ini sangat umum selama operasi transformator tungku busur, terutama saat startup dan shutdown tungku, ketika besarnya arus inrushi berubah secara tiba-tiba, mempengaruhi signifikan operasi peralatan.
Penyebab utama arus inrushi magnetisasi termasuk berikut:
Jenuh Inti: Ketika arus di gulungan sekunder transformator tungku busur meningkat, fluks magnetik di inti juga meningkat. Begitu fluks melebihi batas induksi magnetik maksimum bahan inti, inti masuk ke dalam keadaan jenuh. Jika arus gulungan terus meningkat di bawah kondisi jenuh, kenaikan non-linier fluks mudah menyebabkan arus inrushi magnetisasi.
Peningkatan Kekuatan Medan Magnet: Gulungan sekunder transformator tungku busur biasanya dibuat dari kawat tembaga dengan resistansi rendah. Ketika kekuatan medan magnet meningkat dengan cepat, arus di gulungan sekunder naik tajam, membuatnya cenderung menghasilkan arus inrushi magnetisasi.
Startup dan Shutdown Tungku: Selama startup atau shutdown tungku busur, arus di gulungan sekunder berubah secara tiba-tiba, yang dapat memicu arus inrushi magnetisasi. Terutama saat startup, lonjakan tiba-tiba arus mungkin menyebabkan arus inrushi mencapai beberapa kali bahkan puluhan kali arus operasi normal.
Arus inrushi magnetisasi memiliki beberapa efek negatif signifikan terhadap operasi transformator tungku busur:
Pemanasan Peralatan: Arus inrushi menyebabkan panas terbentuk dengan cepat di gulungan, mempengaruhi kinerja dan umur layanan peralatan.
Getaran Peralatan: Gaya elektromagnetik dari arus tinggi menimbulkan getaran mekanis pada gulungan, mengurangi stabilitas operasional.
Kesalahan Operasi Perlindungan: Puncak arus inrushi mungkin disalahartikan oleh relai perlindungan sebagai arus gangguan, menyebabkan pemutusan palsu dan mengganggu operasi normal.
Untuk mengatasi masalah-masalah ini, penting untuk menganalisis secara mendalam penyebab utama arus inrushi magnetisasi pada transformator tungku busur dan menerapkan tindakan pengendalian yang ditargetkan. Hanya dengan begitu, arus inrushi dapat dicegah secara efektif, memastikan operasi sistem yang aman dan stabil.