Definisi:Shunt amperemeter adalah perangkat yang menyediakan jalur resistansi rendah untuk aliran arus. Ini dihubungkan secara paralel dengan amperemeter. Pada beberapa amperemeter, shunt dibangun ke dalam instrumen, sementara pada yang lain, shunt dipasang eksternal ke rangkaian. Alasan Menghubungkan Shunt Secara Paralel dengan AmperemeterAmperemeter dirancang untuk mengukur arus rendah. Ketika datang untuk mengukur arus berat, shunt dihubungkan secara paralel dengan amperemeter.
Karena jalur resistansi rendahnya, sebagian besar arus yang diukur (arus yang akan diukur, dinyatakan sebagai I) mengalir melalui shunt, dan hanya sedikit arus yang melewati amperemeter. Shunt dihubungkan secara paralel dengan amperemeter sehingga penurunan tegangan di antara amperemeter dan shunt tetap sama. Sebagai hasilnya, gerakan jarum amperemeter tidak terpengaruh oleh keberadaan shunt.Penghitungan Resistansi ShuntPertimbangkan rangkaian yang digunakan untuk mengukur arus I.
Dalam rangkaian ini, amperemeter dan shunt dihubungkan secara paralel. Amperemeter dirancang untuk mengukur arus kecil, misalnya (Im). Jika besarnya arus I yang perlu diukur jauh lebih besar dari (Im), maka melewatkan arus besar tersebut melalui amperemeter akan merusaknya. Untuk mengukur arus I, shunt diperlukan dalam rangkaian. Nilai resistansi shunt (Rs) dapat dihitung menggunakan ekspresi berikut.
Karena shunt terhubung secara paralel dengan amperemeter, maka penurunan tegangan yang sama terjadi di antara keduanya.
Oleh karena itu, persamaan resistansi shunt diberikan sebagai,
Rasio total arus terhadap arus yang diperlukan untuk gerakan kumparan amperemeter disebut daya pengali shunt.
Daya pengali diberikan sebagai,
Konstruksi Shunt
Berikut adalah persyaratan utama untuk shunt:
Stabilitas Resistansi: Resistansi shunt harus tetap konstan seiring waktu. Ini memastikan kinerja yang konsisten dalam mengalihkan jumlah arus yang tepat.
Stabilitas Termal: Bahkan ketika arus yang signifikan mengalir melalui rangkaian, suhu bahan shunt tidak boleh mengalami fluktuasi yang signifikan. Menjaga suhu yang stabil sangat penting karena variasi suhu dapat mempengaruhi resistansi dan karenanya fungsi shunt.
Kompatibilitas Koefisien Suhu: Baik instrumen maupun shunt harus memiliki koefisien suhu yang rendah dan identik. Koefisien suhu mendeskripsikan hubungan antara perubahan sifat fisik peralatan, seperti resistansi, dan variasi suhu. Dengan memiliki koefisien suhu yang rendah dan serasi, akurasi pengukuran keseluruhan tetap stabil di berbagai kondisi suhu.
Dalam pembuatan shunt, Manganin umumnya digunakan untuk instrumen DC, sementara Constantan biasanya digunakan untuk instrumen AC. Bahan-bahan ini dipilih karena sifat listrik dan termalnya yang baik, yang memungkinkan mereka memenuhi persyaratan ketat untuk operasi shunt dalam aplikasi arus masing-masing.