Definisi
Alat pengukur kecepatan aliran panas (Hot Wire Anemometer) adalah perangkat yang digunakan untuk mengukur kecepatan dan arah aliran fluida dengan mengkuantifikasi hilangnya panas dari kawat yang dipanaskan yang terkena aliran fluida. Kawat tersebut dipanaskan melalui arus listrik, dan perubahan suhunya—yang disebabkan oleh transfer panas ke fluida—menjadi indikator karakteristik aliran.
Ketika kawat yang dipanaskan ditempatkan dalam aliran fluida, panas dikonveksi dari kawat ke fluida, menyebabkan penurunan suhu kawat. Perubahan resistansi listrik kawat (akibat variasi suhu) secara langsung berkaitan dengan laju aliran fluida, memungkinkan pengukuran kecepatan.
Berdasarkan prinsip transfer panas dari objek ber temperatur tinggi ke fluida ber temperatur rendah, alat pengukur kecepatan aliran panas banyak digunakan sebagai alat penelitian dalam mekanika fluida untuk mempelajari dinamika aliran yang kompleks.
Konstruksi
Alat pengukur kecepatan aliran panas terdiri dari dua komponen utama:
Kawat Konduktif
Kawat halus yang resistif (misalnya, platina, tungsten) yang ditempatkan dalam probe keramik atau logam.
Kawat tersebut terkena aliran fluida, di mana ia berfungsi sebagai pemanas dan sensor suhu.
Kabel dari kawat tersebut keluar dari probe untuk terhubung ke rangkaian pengukuran.
Rangkaian Jembatan Wheatstone
Rangkaian listrik presisi yang digunakan untuk mengukur perubahan kecil dalam resistansi kawat.
Jembatan ini dikalibrasi untuk mendeteksi variasi resistansi yang disebabkan oleh hilangnya panas ke fluida, menerjemahkan perubahan tersebut menjadi pembacaan kecepatan aliran.
Operasi: Metode Arus Konstan
Aplikasi Utama
Keunggulan

Ketika kawat yang dipanaskan ditempatkan dalam aliran cairan, panas ditransfer dari kawat ke fluida. Jumlah panas yang dilepaskan secara langsung proporsional dengan resistansi kawat. Seiring berkurangnya hilangnya panas, resistansi kawat juga berkurang. Rangkaian jembatan Wheatstone mengukur variasi resistansi ini, yang kemudian dikorelasikan dengan laju aliran cairan.
Metode Suhu Konstan
Dalam konfigurasi ini, arus listrik memanaskan kawat. Ketika kawat panas terkena aliran fluida, panas ditransfer dari kawat ke fluida, menyebabkan perubahan suhu kawat—dan akibatnya, resistansinya. Metode ini beroperasi berdasarkan prinsip menjaga suhu kawat tetap konstan meskipun ada hilangnya panas.
Mekanisme umpan balik menyesuaikan arus listrik melalui kawat secara real time untuk mengimbangi hilangnya panas. Total arus yang diperlukan untuk memulihkan dan mempertahankan suhu awal kawat secara langsung proporsional dengan laju aliran fluida: laju aliran yang lebih cepat memerlukan arus yang lebih tinggi untuk mengkompensasi hilangnya panas yang lebih besar. Ini memungkinkan pengukuran yang tepat kecepatan gas atau cairan dengan mengorelasikan penyesuaian arus dengan dinamika aliran.

Pengukuran Laju Aliran Fluida Menggunakan Alat Pengukur Kecepatan Aliran Panas
Dalam alat pengukur kecepatan aliran panas, arus listrik memanaskan kawat halus yang ditempatkan dalam aliran fluida. Rangkaian jembatan Wheatstone digunakan untuk mengukur suhu kawat dengan memantau resistansi listriknya, karena resistansi bervariasi dengan suhu.
Untuk metode suhu konstan (mode operasi yang umum), suhu kawat dipertahankan pada tingkat tertentu meskipun ada hilangnya panas ke fluida. Mekanisme umpan balik menyesuaikan arus pemanasan secara real time untuk mengimbangi hilangnya panas, memastikan jembatan tetap seimbang. Besarnya arus pemanasan yang diperlukan untuk mempertahankan suhu konstan ini secara langsung proporsional dengan laju aliran fluida, memungkinkan pengukuran kecepatan yang tepat.

Resistor standar dihubungkan secara seri dengan kawat pemanas. Arus yang melewati kawat dapat ditentukan dengan mengukur beda tegangan di seberang resistor, yang diukur dengan akurat menggunakan potensiometer.
Hilangnya panas dari kawat yang dipanaskan dapat dikuantifikasi menggunakan persamaan berikut:

Di mana:
v = kecepatan aliran fluida,
Dengan asumsi I adalah arus melalui kawat dan R adalah resistansinya, pada kesetimbangan:

Resistansi dan suhu instrumen dipertahankan konstan untuk mengukur laju fluida dengan mengukur arus I.
Pengaturan ini memanfaatkan hubungan antara kecepatan fluida, transfer panas, dan resistansi listrik untuk memberikan data laju aliran yang akurat dan dinamis dalam berbagai aplikasi, dari penelitian laboratorium hingga kontrol proses industri.
Dengan memanfaatkan interaksi antara transfer panas, resistansi listrik, dan dinamika fluida, alat pengukur kecepatan aliran panas tetap menjadi alat utama untuk karakterisasi aliran yang tepat dalam disiplin ilmu pengetahuan dan teknik.