Inverter surya hibrid (Hybrid Solar Inverter) dan inverter surya non-hibrid (Standard Solar Inverter) memiliki perbedaan yang jelas dalam desain dan fungsionalitas, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangan uniknya. Memahami hal ini dapat membantu Anda membuat keputusan yang tepat saat memilih sistem surya yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Penyimpanan Terintegrasi: Inverter hibrid dapat langsung terintegrasi dengan sistem penyimpanan baterai, memungkinkan pengguna menyimpan energi surya berlebih untuk digunakan nanti.
Interaksi dengan Jaringan: Selama pemadaman jaringan, inverter hibrid dapat secara otomatis beralih ke mode cadangan, terus menyediakan daya ke rumah tangga.
Manajemen Cerdas: Banyak inverter hibrid dilengkapi dengan sistem manajemen canggih yang mengoptimalkan penggunaan energi berdasarkan pola konsumsi, memprioritaskan penggunaan energi surya daripada membeli listrik dari jaringan.
Fleksibilitas: Pengguna dapat menyesuaikan konfigurasi sistem sesuai kebutuhan, memilih untuk menggunakan energi surya segera atau menyimpannya untuk malam hari atau hari mendung.
Biaya Lebih Tinggi: Inverter hibrid umumnya lebih mahal dibandingkan inverter standar karena termasuk fitur dan teknologi tambahan.
Kompleksitas: Instalasi dan pemeliharaan mungkin lebih kompleks karena melibatkan sistem manajemen baterai dan fungsi tambahan lainnya.
Biaya Pemeliharaan: Karena termasuk sistem penyimpanan baterai, pemeliharaan baterai reguler mungkin diperlukan, dan baterai memiliki usia pakai terbatas yang memerlukan penggantian.
Hemat Biaya: Dibandingkan dengan inverter hibrid, inverter standar kurang mahal.
Mudah Digunakan: Instalasi dan pemeliharaan relatif lebih sederhana karena tidak melibatkan sistem manajemen baterai tambahan.
Konversi Efisien: Dirancang khusus untuk mengonversi energi surya menjadi arus bolak-balik (AC) yang kompatibel dengan jaringan, sering mencapai efisiensi konversi tinggi.
Tidak Ada Penyimpanan: Inverter standar tidak memiliki kemampuan untuk terintegrasi langsung dengan sistem penyimpanan baterai, artinya mereka tidak dapat menyimpan energi berlebih untuk digunakan nanti.
Bergantung pada Jaringan: Dalam kasus pemadaman jaringan, inverter standar biasanya berhenti beroperasi kecuali dipasangkan dengan solusi daya cadangan independen.
Fleksibilitas Penggunaan Terbatas: Tidak ada fleksibilitas untuk menyesuaikan pola penggunaan energi secara dinamis; energi surya harus digunakan segera atau disalurkan kembali ke jaringan.
Memilih antara inverter hibrid dan inverter standar tergantung pada kebutuhan dan anggaran spesifik Anda. Jika Anda menginginkan kemampuan penyimpanan dan ingin terus menggunakan energi surya selama pemadaman jaringan, maka inverter hibrid mungkin pilihan yang lebih baik. Sebaliknya, jika tujuan utama Anda adalah menginstal sistem surya dengan biaya lebih rendah dan Anda tidak khawatir tentang penyimpanan energi, inverter standar mungkin lebih cocok untuk Anda.