Sistem Keamanan untuk Mencegah Inverter Terhubung ke Jaringan Menyuplai Listrik Selama Pemadaman Jaringan
Untuk mencegah inverter terhubung ke jaringan terus menyuplai listrik ke jaringan selama pemadaman, beberapa sistem dan mekanisme keamanan biasanya digunakan. Tindakan-tindakan ini tidak hanya melindungi stabilitas dan keamanan jaringan tetapi juga memastikan keselamatan personel pemeliharaan dan pengguna lainnya. Berikut adalah beberapa sistem dan mekanisme keamanan yang umum:
1. Perlindungan Anti-Islanding
Perlindungan anti-islanding adalah teknologi kritis untuk mencegah inverter terhubung ke jaringan menyuplai listrik saat jaringan padam.
Prinsip Kerja: Saat jaringan mengalami pemadaman, perlindungan anti-islanding mendeteksi perubahan tegangan atau frekuensi jaringan dan dengan cepat memutuskan inverter dari jaringan untuk mencegahnya terus menyuplai listrik.
Metode Implementasi:
Metode Deteksi Aktif: Dengan menyuntikkan sinyal gangguan kecil (seperti gangguan frekuensi atau tegangan) ke jaringan, gangguan ini diserap jika jaringan beroperasi normal. Namun, jika jaringan padam, sinyal gangguan menyebabkan perubahan tegangan atau frekuensi yang signifikan, memicu inverter untuk diputuskan.
Metode Deteksi Pasif: Memantau parameter seperti tegangan dan frekuensi jaringan, dan segera memutuskan inverter jika nilai-nilainya melebihi rentang yang ditentukan (misalnya, overvoltage, undervoltage, frekuensi abnormal).
2. Perangkat Perlindungan Relai
Perangkat perlindungan relai memantau status jaringan dan dengan cepat memutuskan inverter dari jaringan saat mendeteksi anomali.
Relai Tegangan: Memantau tegangan jaringan dan secara otomatis memutuskan inverter jika tegangan melebihi rentang normal (terlalu tinggi atau terlalu rendah).
Relai Frekuensi: Memantau frekuensi jaringan dan secara otomatis memutuskan inverter jika frekuensi berada di luar batas yang dapat diterima (terlalu tinggi atau terlalu rendah).
Relai Deteksi Fase: Memantau perubahan fase dalam jaringan untuk memastikan inverter tetap sinkron dengan jaringan. Jika sinkronisasi fase hilang, inverter segera diputuskan.
3. Sekering Tindak Cepat
Sekering tindak cepat adalah perangkat yang mampu merespons perubahan status jaringan dalam hitungan milidetik.
Prinsip Kerja: Saat terjadi gangguan atau pemadaman jaringan, sekering tindak cepat dapat dengan cepat memutuskan koneksi listrik antara inverter dan jaringan, mencegah inverter terus menyuplai listrik.
Skenario Aplikasi: Luas digunakan di pembangkit tenaga surya skala besar, peternakan angin, dan sistem pembangkitan energi terdistribusi lainnya untuk memastikan isolasi cepat sumber daya selama gangguan jaringan.
4. Sekering Sisi DC
Sekering sisi DC mengontrol masukan daya DC ke inverter.
Fungsi: Selain memutuskan koneksi sisi AC, memutuskan sumber daya sisi DC dapat sepenuhnya menghentikan operasi inverter saat jaringan padam.
Skenario Aplikasi: Utamanya digunakan pada inverter sistem fotovoltaik untuk memastikan bahwa daya DC yang dihasilkan oleh panel surya tidak terus disuplai ke inverter selama pemadaman jaringan.
5. Sistem Pemantauan Cerdas
Sistem pemantauan cerdas memberikan fungsi kontrol dan peringatan otomatis dengan memantau status jaringan dan operasi inverter secara real-time.
Pemantauan Jarak Jauh: Menggunakan sensor dan modul komunikasi untuk memantau parameter seperti tegangan jaringan, frekuensi, dan daya, serta mentransmisikan data ke sistem kontrol pusat untuk analisis.
Pemutusan Otomatis: Saat mendeteksi pemadaman jaringan atau anomali lainnya, sistem pemantauan cerdas dapat secara otomatis mengeluarkan perintah untuk memutuskan inverter dari jaringan.
Perekaman dan Analisis Data: Merekam data historis operasi jaringan dan inverter untuk analisis dan optimasi strategi operasi sistem selanjutnya.
6. Perlindungan Korsleting ke Tanah
Perlindungan korsleting ke tanah mendeteksi korsleting ke tanah dalam sistem inverter terhubung ke jaringan untuk memastikan tidak terjadi bocoran arus berbahaya selama pemadaman jaringan.
Prinsip Kerja: Dengan memantau arus tanah dalam sistem, begitu deteksi arus tanah abnormal (seperti short circuit atau bocoran) terjadi, inverter segera diputuskan dari jaringan.
Skenario Aplikasi: Dapat diterapkan pada berbagai jenis sistem inverter terhubung ke jaringan, terutama di lingkungan yang rentan terhadap kelembaban atau sambaran petir.
7. Sistem Manajemen Energi Dua Arah
Sistem manajemen energi dua arah mengkoordinasikan aliran energi antara inverter terhubung ke jaringan dan sistem penyimpanan energi.
Prinsip Kerja: Selama pemadaman jaringan, sistem dapat secara otomatis beralih ke mode off-grid, menyimpan daya berlebih di baterai atau perangkat penyimpanan energi lainnya daripada terus menyuplai listrik ke jaringan.
Skenario Aplikasi: Luas digunakan dalam sistem energi hibrid (seperti PV + sistem penyimpanan) untuk memastikan operasi otonom tanpa mempengaruhi jaringan selama pemadaman.
8. Saklar Putus Manual
Saklar putus manual adalah saklar fisik yang memungkinkan operator memutuskan inverter dari jaringan secara manual dalam situasi darurat.
Skenario Aplikasi: Meskipun sebagian besar inverter modern dilengkapi dengan fitur pemutusan otomatis, saklar putus manual memberikan keamanan tambahan dalam situasi khusus tertentu (seperti pemeliharaan atau darurat).
Kesimpulan
Untuk mencegah inverter terhubung ke jaringan terus menyuplai listrik ke jaringan selama pemadaman, seringkali beberapa sistem dan mekanisme keamanan dikombinasikan, termasuk perlindungan anti-islanding, perangkat perlindungan relai, sekering tindak cepat, sekering sisi DC, sistem pemantauan cerdas, perlindungan korsleting ke tanah, sistem manajemen energi dua arah, dan saklar putus manual. Tindakan-tindakan ini bekerja bersama untuk memastikan keamanan, keandalan, dan stabilitas jaringan.