1. Prinsip Teknologi Pemetaan Ultraviolet
Teknologi pemetaan ultraviolet (UV) memanfaatkan pembuangan korona dan fenomena pembuangan lokal lainnya, yang terjadi ketika tekanan tegangan lokal pada konduktor hidup melebihi ambang kritis, mengionisasi udara sekitar dan menghasilkan korona. Selama operasi peralatan listrik, korona, flashover, atau busur sering muncul karena cacat desain, cacat produksi, pemasangan yang tidak tepat, atau perawatan yang tidak memadai. Dalam pembuangan tersebut, elektron di udara melepaskan energi, menghasilkan radiasi ultraviolet. Karakteristik korona, flashover, atau busur bervariasi secara signifikan tergantung pada kekuatan medan listrik selama ionisasi.
Teknologi pemetaan UV menggunakan instrumen khusus untuk menangkap sinyal UV yang dihasilkan oleh pembuangan. Sinyal-sinyal ini diproses dan ditumpangkan ke gambar cahaya tampak, memungkinkan penentuan lokasi dan intensitas korona dengan akurat, sehingga memberikan dasar yang andal untuk mengevaluasi kinerja keseluruhan dan status operasional peralatan listrik. Selain itu, sistem pemetaan UV menggunakan pemisah sinar UV untuk memisahkan cahaya masuk menjadi dua jalur, mengarahkan sebagian ke intensifier gambar.
Karena pembuangan korona mengeluarkan cahaya UV terutama dalam rentang panjang gelombang 230 nm hingga 405 nm—dan pemetaan UV biasanya beroperasi dalam band sempit 240 nm hingga 280 nm—sinyal yang dihasilkan secara inheren lemah. Intensifier gambar memperkuat sinyal redup ini menjadi gambar yang terlihat, mencapai visualisasi resolusi tinggi dalam kondisi bebas dari radiasi UV matahari. Lebih lanjut, dengan mengintegrasikan kamera CCD dan menerapkan pemrosesan gambar khusus, sistem pemetaan UV dapat menumpangkan gambar UV dan cahaya tampak, pada akhirnya menghasilkan tampilan komposit yang jelas menampilkan peralatan listrik dan aktivitas korona yang terkait dengannya.
2. Aplikasi Teknologi Deteksi Pemetaan UV dalam Inspeksi Peralatan
Teknologi deteksi pemetaan UV digunakan secara luas dalam sistem listrik untuk penilaian polusi, deteksi pembuangan insulator, pemeliharaan garis transmisi, dan identifikasi cacat isolasi. Bagian berikut menganalisis aplikasi kunci dari teknologi ini.
2.1 Inspeksi Polusi
Inspeksi polusi merupakan dasar dari aplikasi pemetaan UV dalam sistem listrik. Kontaminan pada permukaan peralatan listrik seringkali tidak merata dan dapat memicu pembuangan di bawah tekanan tegangan. Dengan menilai derajat pencemaran konduktor dan distribusi polutan pada insulator, personel dapat mendeteksi dan menganalisis kondisi peralatan dengan efektif. Informasi ini memberikan dasar yang solid untuk merancang dan menerapkan strategi pemeliharaan dan pembersihan yang efektif.
2.2 Deteksi Pembuangan Insulator
Deteksi pembuangan insulator adalah aplikasi penting dari pemetaan UV. Kontaminasi permukaan pada insulator dapat menghasilkan korona UV-terlihat, begitu pula dengan degradasi intrinsik insulator. Ketika menggunakan pemetaan UV untuk deteksi, personel harus melakukan inspeksi pada tingkat sensitivitas dan jarak yang sesuai untuk mengidentifikasi aktivitas pembuangan dengan efektif. Ini memungkinkan penentuan lokasi dan kuantifikasi insulator yang rusak dengan tepat, memungkinkan penilaian akurat dampak potensialnya terhadap keandalan sistem.
2.3 Pemeliharaan Garis Transmisi
Pemeliharaan garis transmisi mewakili kasus penggunaan penting bagi pemetaan UV. Metode tradisional, seperti inspeksi auditori atau pengamatan visual malam hari terhadap pembuangan, memiliki batasan signifikan. Banyak pembuangan tidak langsung mempengaruhi operasi peralatan, sehingga sulit dideteksi melalui suara, sementara metode visual di malam hari sangat dipengaruhi oleh jarak dan kondisi lingkungan. Sebaliknya, aplikasi praktis telah membuktikan bahwa pemetaan UV memungkinkan pemindaian komprehensif substansi dan garis transmisi. Ini secara efektif membedakan antara aktivitas korona normal dan abnormal, memungkinkan pemantauan dinamis, identifikasi tepat waktu anomali, dan pengambilan keputusan yang berdasarkan informasi untuk tindakan pemeliharaan.
2.4 Deteksi Cacat Isolasi
Deteksi cacat isolasi adalah aplikasi utama lainnya. Selama uji tahanan tegangan tinggi, pemetaan UV memungkinkan personel untuk mengamati fenomena pembuangan secara real-time. Terjadinya flashover atau busur menunjukkan kinerja isolasi yang buruk. Jika korona diamati, signifikansinya harus dievaluasi dalam konteks—memperhitungkan material, struktur, geometri, dan kondisi layanan peralatan—untuk melakukan penilaian menyeluruh atas integritas isolasi.
3. Penelitian tentang Teknologi Pemetaan UV untuk Inspeksi Peralatan Listrik
Penelitian berkelanjutan dalam pemetaan UV untuk inspeksi peralatan listrik mendorong kemajuan dalam keandalan sistem listrik. Area penelitian kunci termasuk kalibrasi deteksi UV untuk peralatan listrik dan evaluasi konsekuensi pembuangan korona.
3.1 Kalibrasi Deteksi UV untuk Peralatan Listrik
Kalibrasi adalah fokus penelitian yang penting. Metode kalibrasi standar secara signifikan meningkatkan akurasi pemetaan UV dan membantu mengurangi pengaruh faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan ketinggian. Namun, karena kompleksitas kalibrasi UV, penelitian ekstensif masih diperlukan untuk menetapkan standar yang andal dan dapat diterapkan secara universal.
3.2 Evaluasi Konsekuensi Pembuangan Korona
Menilai konsekuensi pembuangan korona adalah teknologi pendukung yang penting. Kondisi lingkungan dapat sangat mempengaruhi intensitas korona, sehingga sulit untuk mengorelasikan aktivitas UV secara langsung dengan keberadaan atau keparahan cacat. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan model evaluasi yang kuat. Meskipun demikian, penilaian konsekuensi yang efektif dapat sangat meningkatkan kemampuan deteksi kegagalan pemetaan UV dan berkontribusi signifikan dalam meningkatkan keandalan peralatan listrik.