Beberapa penyebab umum kegagalan stopkontak listrik adalah sebagai berikut:
I. Penggunaan berlebihan
Menghubungkan terlalu banyak peralatan listrik
Pengguna mungkin menghubungkan terlalu banyak peralatan listrik ke satu stopkontak. Misalnya, dalam sebuah keluarga, beberapa perangkat seperti televisi, komputer, stereo, dan pengisi daya dihubungkan ke stopkontak biasa pada saat yang sama. Ketika perangkat-perangkat ini bekerja secara bersamaan, arus total mungkin melebihi kapasitas arus yang dapat ditangani oleh stopkontak tersebut.
Akibatnya, konduktor di dalam stopkontak akan panas parah, yang dapat menyebabkan deformasi stopkontak, kerusakan isolasi, dan bahkan menyebabkan kebakaran.

Menggunakan peralatan berdaya tinggi
Menghubungkan peralatan listrik berdaya tinggi seperti pemanas listrik dan AC, sementara daya nominal stopkontak tidak dapat memenuhi kebutuhan perangkat tersebut. Misalnya, jika stopkontak dengan daya nominal 2200 watt dihubungkan ke pemanas listrik dengan daya 3000 watt, stopkontak akan berada dalam keadaan overload.
Hal ini dapat menyebabkan titik kontak di dalam stopkontak menjadi panas dan meleleh, sehingga stopkontak tidak dapat berfungsi dengan baik.
II. Kontak buruk antara colokan dan stopkontak
Aus colokan
Colokan yang telah digunakan untuk waktu yang lama mungkin menjadi aus, yang mengakibatkan kontak buruk dengan stopkontak. Misalnya, jika lembaran logam colokan menjadi lebih tipis, bengkok, atau teroksidasi pada permukaannya, hal itu akan mempengaruhi kinerja kontak dengan stopkontak.
Kontak buruk akan menghasilkan busur api. Busur api akan mengikis titik kontak stopkontak dan colokan, memperburuk situasi kontak buruk, dan juga meningkatkan risiko kebakaran.
Stopkontak longgar
Pemasangan yang tidak aman atau penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan stopkontak menjadi longgar. Misalnya, jika sekrup stopkontak dinding longgar atau bagian pengunci internal stopkontak rusak, stopkontak akan bergoyang ketika colokan dimasukkan.
Stopkontak yang longgar akan mengurangi tekanan kontak antara colokan dan stopkontak, meningkatkan hambatan kontak, dan akhirnya menghasilkan panas dan busur api, mempengaruhi penggunaan normal stopkontak.
III. Dampak lingkungan lembab
Invasi uap air
Dalam lingkungan lembab seperti kamar mandi dan dapur, uap air mungkin masuk ke stopkontak. Misalnya, uap air yang dihasilkan selama mandi dapat masuk ke stopkontak melalui celah-celahnya.
Uap air akan mengurangi kinerja isolasi stopkontak, menyebabkan gangguan seperti kebocoran dan korsleting. Dalam kasus yang parah, hal ini dapat menyebabkan kecelakaan setrum.
Cipratan air ke stopkontak
Jika air secara tidak sengaja ciprat ke stopkontak, hal itu akan langsung menyebabkan korsleting. Misalnya, ketika mencuci sayuran di dapur, air mungkin ciprat ke stopkontak yang berdekatan.
Korsleting akan menghasilkan arus instan yang besar, yang dapat membakar stopkontak dan bahkan menyebabkan kebakaran.
IV. Masalah kualitas
Bahan berkualitas rendah
Beberapa stopkontak berkualitas rendah mungkin dibuat dari bahan berkualitas rendah, seperti logam dengan konduktivitas buruk dan plastik dengan kinerja isolasi buruk. Misalnya, menggunakan tembaga dengan kemurnian rendah sebagai konduktor akan memiliki hambatan yang besar dan mudah panas.
Stopkontak yang dibuat dari bahan berkualitas rendah rentan mengalami kegagalan selama penggunaan dan memiliki umur layanan yang pendek.
Proses manufaktur yang buruk
Proses manufaktur stopkontak yang buruk juga dapat menyebabkan kegagalan. Misalnya, las yang tidak aman dan perlakuan isolasi yang tidak memadai. Masalah-masalah ini mungkin bertahap menjadi jelas selama penggunaan dan menyebabkan gangguan seperti korsleting dan kebocoran.
Stopkontak dengan proses manufaktur yang buruk mungkin sulit dibedakan dari segi penampilan, tetapi akan membawa bahaya keamanan yang besar dalam penggunaan sebenarnya.