Penerapan energi pada kabel melalui penutupan pemutus sirkuit (CB) memang menghasilkan arus inrush sementara. Karakteristik arus inrush ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam sistem listrik. Berikut adalah penjelasan yang lebih rinci dan terperinci:
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Arus InrushTegangan Teraplikasi: Tingkat tegangan pada saat CB ditutup secara langsung mempengaruhi magnitudo arus inrush. Tegangan yang lebih tinggi dapat menyebabkan puncak arus awal yang lebih tinggi.
Impedansi Surge Kabel: Ini adalah impedansi karakteristik kabel, yang berperan penting dalam menentukan perilaku arus sementara. Impedansi ini membatasi arus surge yang terjadi selama peristiwa switching.
Reaktansi Kapasitif Kabel: Kabel memiliki kapasitansi inheren, terutama kabel yang panjang atau bertegangan tinggi. Ketika diberi energi, kapasitansi-kapasitansi ini mengisi, menyebabkan arus inrush. Reaktansi kapasitif mempengaruhi baik magnitudo maupun durasi arus pengisian ini.
Induktansi dalam Sirkuit: Elemen induktif dalam sirkuit mempengaruhi laju perubahan arus. Mereka menentang perubahan arus, sehingga mempengaruhi bentuk dan laju penyusutan gelombang arus sementara.
Muatan pada Kabel: Muatan residu yang ada pada kabel pada saat penutupan dapat secara signifikan mempengaruhi perilaku sementara. Jika kabel sebelumnya telah diberi energi dan belum sepenuhnya dibuang, ia dapat berkontribusi pada arus inrush.
Redaman Sirkuit: Elemen redaman mengurangi osilasi dan membantu stabilisasi sistem lebih cepat setelah peristiwa switching. Redaman yang tinggi dapat membatasi puncak dan durasi arus inrush.
Switching Kabel Back-to-Back
Ketika kabel diswitch back-to-back (b-to-b), yang berarti satu kabel tidak diberi energi sementara yang lain diberi energi menggunakan switchgear yang sama, arus sementara dengan magnitudo dan laju perubahan yang cepat mungkin mengalir antara kabel. Arus ini terutama disebabkan oleh transfer energi yang tersimpan dalam kapasitansi kabel yang tidak diberi energi ke kabel yang diberi energi.
Karakteristik Arus Sementara: Arus surge yang dihasilkan dari switching b-to-b dibatasi oleh impedansi surge kabel dan induktansi seri apa pun yang ada antara kabel yang diberi energi dan kabel yang diswitch. Biasanya, transien ini meredam dengan cepat, seringkali dalam sebagian siklus frekuensi sistem.
Kontribusi Sumber: Selama switching seperti itu, komponen arus yang disuplai oleh sumber daya sangat minimal dan berubah cukup lambat sehingga umumnya dapat diabaikan dalam analisis fenomena sementara.
Dampak pada CB Modern: Karena efek redaman yang sangat tinggi pada arus inrush, switching kabel paralel dalam sistem modern biasanya tidak menjadi tantangan bagi pemutus sirkuit kontemporer, yang dirancang untuk menangani kondisi sementara secara efektif.
Sirkuit Tipikal untuk Switching Kabel B-to-B
Sirkuit tipikal untuk switching kabel b-to-b akan melibatkan dua set kabel yang terhubung ke titik yang sama melalui pemutus sirkuit. Saat switching, sebagai salah satu set kabel menjadi tidak diberi energi dan yang lain diberi energi, arus sementara mengalir melalui pemutus sirkuit dan antara kabel. Desain sirkuit harus mempertimbangkan faktor-faktor yang disebutkan di atas untuk memastikan operasi yang aman dan meminimalkan stres potensial pada peralatan.
Sayangnya, saya tidak dapat memberikan atau menampilkan gambar di sini, tetapi Anda dapat memvisualisasikan atau menemukan diagram dalam literatur teknis atau manual yang berkaitan dengan teknik sistem tenaga yang menggambarkan sirkuit tersebut. Sumber-sumber ini akan menunjukkan susunan kabel, pemutus sirkuit, dan mungkin perangkat pelindung lainnya yang terlibat dalam operasi switching b-to-b.