Ketika magnet deket ke material-material jenis berbeda, fenomena-fenomena yang berbeda terjadi. Fenomena-fenomena ini terutama bergantung pada sifat magnetik dari material itu sendiri. Material-material umum dapat dibagi menjadi beberapa kategori: material feromagnetik, paramagnetik, diamagnetik, dan material superkonduktor. Berikut cara material-material tersebut berubah ketika magnet dekat:
Material feromagnetik
Material feromagnetik, seperti besi (Fe), nikel (Ni), kobalt (Co) dan paduannya, memiliki sifat magnetik yang kuat. Ketika magnet dekat dengan material semacam itu:
Tarikan: Magnet akan menarik material-material ini karena material feromagnetik akan menunjukkan efek magnetisasi yang kuat dalam medan magnet.
Penyelarasan domain magnet: Medan magnet dari magnet akan menyebabkan domain-domain magnet di dalam material cenderung tersusun rapi, sehingga meningkatkan sifat magnetik keseluruhan material tersebut.
Efek histeresis: Setelah magnet dihilangkan, sebagian magnetisasi mungkin tetap bertahan, fenomena ini dikenal sebagai histeresis.
Material paramagnetik
Material paramagnetik, seperti aluminium (Al), kromium (Cr), mangan (Mn), dll., memiliki magnetisme lemah. Ketika magnet dekat dengan material semacam itu:
Tarikan lemah: Material-material ini sedikit tertarik karena elektron-elektron tak berpasangan di dalamnya dipengaruhi oleh medan magnet eksternal, menghasilkan momen magnet.
Magnetisme tidak permanen: Setelah magnet dihilangkan, efek magnetik dalam material paramagnetik akan hilang.
Material diamagnetik
Material diamagnetik, seperti perak (Ag), emas (Au), tembaga (Cu), dll., memiliki sifat tolakan magnetik yang lemah. Ketika magnet dekat dengan material semacam itu:
Tolakan lemah: Material-material ini menunjukkan tolakan lemah karena orbit-orbit elektron di dalamnya menghasilkan momen magnet kecil dalam arah yang berlawanan dengan medan magnet eksternal.
Non-magnetik: material diamagnetik tidak memiliki sifat magnetik sendiri, jadi mereka tidak tertarik ke magnet.
Material superkonduktor
Material superkonduktor menunjukkan sifat menolak sepenuhnya medan magnet pada suhu rendah, dikenal sebagai efek Meissner. Ketika magnet dekat dengan material semacam itu:
Tolakan lengkap: Dalam keadaan superkonduksi, material menolak semua medan magnet eksternal sehingga mereka tidak dapat menembus bagian dalam material.
Efek suspensi: Superkonduktor dapat menggantung di udara di bawah medan magnet yang kuat karena tolakan lengkap yang disebabkan oleh efek Meissner.
Material non-magnetik
Untuk material non-magnetik, seperti plastik, kayu, dll., hampir tidak ada perubahan signifikan ketika magnet dekat, karena material-material ini tidak menarik maupun menolak medan magnet.
Ringkasan
Ketika magnet dekat dengan jenis-jenis material yang berbeda, fenomena yang diamati tergantung pada sifat magnetik material. Material feromagnetik sangat tertarik dan mungkin mempertahankan beberapa magnetisme; Material paramagnetik akan memiliki tarikan lemah; Material diamagnetik akan memiliki tolakan lemah; Material superkonduktor dapat menolak medan magnet sepenuhnya dan menggantung dalam kondisi tertentu. Dan material non-magnetik tidak akan memiliki perubahan signifikan. Memahami respons dari material-material berbeda ini penting untuk aplikasi dan teknologi magnetik.