
1.Tantangan Inti yang Dihadapi Pertambangan Afrika
1.1 Pasokan Listrik Tidak Stabil & Infrastruktur Lemah
Operasi pertambangan di Afrika sering mengalami kekurangan listrik dan jaringan listrik yang sudah usang. Misalnya, Republik Demokratik Kongo (RDK) menghadapi defisit listrik musiman yang memerlukan impor listrik lintas batas yang mahal. Di Malawi dan Zimbabwe, proyek pertambangan berulang kali terhenti karena pasokan listrik yang tidak mencukupi. Selain itu, harga listrik di Afrika Sub-Sahara rata-rata 14 sen/kWh—2-3 kali lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah berkembang lainnya—mengakibatkan 80% ekspor mineral tetap dalam bentuk bahan mentah.
1.2 Biaya Pemeliharaan Tinggi & Kondisi Lingkungan yang Ekstrem
Kondisi ekstrem (suhu tinggi, kelembaban, debu) mempercepat korosi dan aus mekanis pada pemutus sirkuit tradisional, mempersingkat siklus pemeliharaan. Banyak tambang bergantung pada generator diesel untuk listrik darurat, meningkatkan emisi karbon dan biaya operasional.
1.3 Kesenjangan Teknologi & Kurangnya Sinergi Industri
Peralatan listrik yang ketinggalan zaman kurang memiliki pemantauan cerdas, menunda respons kerusakan. Kekurangan listrik juga menghambat proyek metalurgi dan energi hijau, menghentikan peningkatan industri.
2.Solusi ROCKWILL
ROCKWILL mengusulkan strategi "Integrasi Tambang-Listrik" yang berpusat pada teknologi pemutus sirkuit vakum:
2.1 Jaminan Listrik Berkeandalan Tinggi
2.2 Desain Cerdas & Rendah Pemeliharaan
2.3 Integrasi Energi Terbarukan & Layanan Lokal

3.Hasil yang Diharapkan & Penciptaan Nilai
3.1 Stabilitas & Produktivitas yang Ditingkatkan
3.2 Pengurangan Biaya & Karbon
3.3 Peningkatan Industri & Pembangunan Regional
Solusi berbasis pemutus sirkuit vakum ROCKWILL mengatasi hambatan listrik di Afrika melalui inovasi dan lokalisasi. Ini sejalan dengan strategi pengembangan Afrika "Listrik-Tambang-Metalurgi-Perdagangan", mendorong ekosistem pertambangan yang aman, efisien, dan berkelanjutan bagi mitra China dan Afrika.
